Ahad 23 Jun 2024 10:41 WIB

Refleksi 497 Tahun Jakarta: Ketimpangan Semakin Menganga

Rasio gini Jakarta menunjukkan tren peningkatan

Rep: Bayu Adji P/ Red: Satria K Yudha
Sejumlah bangunan semi permanen hunian warga berdiri dengan latar belakang gedung-gedung apartemen di tepi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta, Selasa (29/6/2021).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah bangunan semi permanen hunian warga berdiri dengan latar belakang gedung-gedung apartemen di tepi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta, Selasa (29/6/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketua Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta Mujiyono menyoroti ketimpangan sosial yang masih tinggi di hari ulang tahun (HUT) ke-497 Kota Jakarta. Salah satu persoalan yang menjadi sorotan adalah masih tingginya ketimpangan sosial.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik per Maret 2023, indeks rasio gini DKI Jakarta sebesar 0,43 atau tertinggi kedua di Indonesia. Angka rasio gini pun menunjukkan tren peningkatan. Pada 2020, rasio gini Jakarta tercatat sebesar 0,399, 2021 sebesar 0,409, dan 2023 sebesar 0,423.

Baca Juga

Rasio gini menggunakan indeks 0-1.  Indeks 0 menunjukan pemerataan sempurna, sedangkan indeks 1 terjadi ketimpangan sempurna.

Mujoyono mengatakan, saat ini ketimpangan sosial dan ekonomi di Jakarta masih tinggi. Menurut dia, masih banyak ditemukan gedung-gedung megah yang bersanding dengan permukiman kumuh di Jakarta. 

"Masih ada sekitar 23 persen penduduk Jakarta yang bermukim di permukiman kumuh atau di kampung-kampung kota dengan sarana prasana lingkungan yang kurang memadai," kata dia, Ahad (23/6/2024).

Karena itu, perlu ada upaya besar dan langkah-langkah terobosan untuk melakukan perbaikan kawasan permukiman padat penduduk. Dengan begitu, masyarakat dapat merasakan tinggal di permukiman yang layak huni.   

Tak hanya ketimpangan permukiman, Mujiyono juga menyoroti ketimpangan di bidang pendidikan. Ia mencontohkan, anak dari keluarga yang berkecukupan dapat bersekolah di sekolah favorit. Sedangkan siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu bersekolah di sekolah yang kualitasnya rendah.

Ia menilai, ada permasalahan yang bersifat struktural di bidang pendidikan. Karena itu, perlu intervensi dari pemerintah agar terjadi pemerataan bagi warga Jakarta untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas. 

"Karena pendidikan merupakan faktor kunci mobilitas sosial yang membuka kesempatan untuk meningkatkan status sosial," ujar dia.  

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat menghadiri Malam Jaya Raya sebagai acara puncak HUT ke-497 Kota Jakarta pada Sabtu malam berharap Jakarta menjadi kota yang berkembang ke arah yang lebih baik. Ia pun berharap Jakarta akan terus menjadi kota yang aman, nyaman, dan makin maju.

"Kami akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi warga di Jakarta. Semoga di usia yang ke-497 ini, Jakarta tetap menjadi kota yang dibanggakan dan dicintai warganya, dan selalu ada di hati kita bersama," kata Heru, Sabtu malam.

Heru juga mengajak semua pihak untuk bersinergi dan menjalin hubungan baik demi menghadapi berbagai tantangan pembangunan Kota Jakarta di masa yang akan datang. Pasalnya, Jakarta akan terus berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur, kualitas hidup warga, serta membenahi paradigma kelembagaan.

"Dengan semangat mewujudkan 'Sukses Jakarta untuk Indonesia' diharapkan Jakarta dapat berdiri sejajar dan bersaing dengan kota-kota lain di dunia,"ujar dia.

Ia menambahkan, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta, status ibu kota akan ditinggalkan dan siap bertransformasi menjadi pusat perekonomian nasional dan kota global. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk mewujudkan Jakarta sebagai destinasi global yang memukau bagi investor, pelaku ekonomi, dan warga dunia.

Selama ini, pihaknya sudah berupaya melakukan pembangunan fasilitas kota, peningkatan layanan publik, serta inovasi di berbagai sektor. Keberhasilan itu menjadi motivasi bagi kami untuk terus menggaungkan kota ini sebagai destinasi event internasional, seperti Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE), konser musik, kegiatan olahraga, hingga festival seni dan budaya.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi, meningkatkan kualitas hidup, dan memastikan ketersediaan layanan publik yang optimal bagi seluruh masyarakat melalui berbagai cara. Seperti pengendalian inflasi, penanganan stunting, penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), peningkatan layanan publik, penanggulangan kemiskinan ekstrem, serta peningkatan fasilitas dan layanan kesehatan. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement