Ahad 23 Jun 2024 17:01 WIB

Gus Najih: Titik Beratkan Kemanusiaan untuk Dukung Palestina

Negara seperti Spanyol, Irlandia, Norwegia, dan Kolombia, juga membantu Palestina.

Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Korban Jiwa Anak di Palestina
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Korban Jiwa Anak di Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Israel belum berhenti menggempur Gaza dan Rafah dengan serangan udara dan artileri berat lainnya. Ribuan rakyat Palestina terus berguguran tanpa bisa memberikan perlawanan. Ironisnya, sampai hari ini belum ada solusi terbaik untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman Yahudi Israel. Solidaritas internasional pun telah digalang, namun semua itu mentah oleh kepongahan Amerika Serikat dan sekutunya yang berada di belakang Israel.

Indonesia menjadi salah satu negara paling konsisten mendukung pembebasan dan kemerdekaan Palestina. Berbagai upaya telah dilakukan seperti lobi internasional dan serta aksi-aksi Bela Palestina di berbagai wilayah. Aksi itu tidak sebatas aksi luring, tetapi juga melalui daring. Ironisnya, dalam aksi-aksi itu, banyak ditunggangi konklusi menyesatkan bahwa khilafah adalah solusi terbaik menyelesaikan konflik di Palestina.

Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) PBNU, Najih Arromadloni, menekankan pentingnya berfokus pada isu utama dalam mendukung Palestina, yaitu kemanusiaan.

"Persoalan Palestina ini harus dilihat dalam frame yang lebih luas. Ini bukan hanya persoalan agama saja. Kita justru harus menarik pihak-pihak yang non-Muslim (agar ikut mendukung), karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus menggaungkan isu yang lebih universal," kata Gus Najih, panggilan karibnya di Jakarta, Jumat (14/6/2024.