Senin 24 Jun 2024 07:37 WIB

Terluka dan Terkapar, Warga Palestina Diikat di Kap Jip Militer Israel Sebagai Perisai

Militer Israel mengaku sedang menyelidiki insiden tersebut.

Rep: Teguh/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Palestina diikat di atas kap jip tentara Israel.
Foto: Tangkapan Layar Twitter
Warga Palestina diikat di atas kap jip tentara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gambar seorang pria Palestina yang terluka diikat di kap jip kendaraan militer Israel telah memicu kemarahan. Banyak pihak menuduh militer menggunakan warga Palestina sebagai “perisai manusia”.

Rekaman media sosial tentang pria tersebut, yang diidentifikasi oleh petugas medis sebagai Mujahid Raed Abbadi, 24 tahun, menjadi viral pada  Sabtu (23/6/2024). 

Baca Juga

Abbadi terlihat diikat secara horizontal di kap mobil jip militer saat melewati gang sempit di kota Jenin, Tepi Barat.

Pada Ahad militer Israel mengataku sedang menyelidiki insiden tersebut. Kejadian itu ditengarai terjadi selama “operasi kontraterorisme” untuk menangkap tersangka yang dicari di daerah Wadi Burqin, dekat Jenin.

“Dalam insiden yang melanggar perintah dan prosedur operasi standar, tersangka dibawa oleh pasukan sambil diikat di atas kendaraan,” kata otoritas militer dikutip MEE

Korban kemudian dipindahkan ke Bulan Sabit Merah Palestina untuk mendapatkan perawatan. “Tingkah laku pasukan dalam video insiden tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai IDF (militer) – insiden tersebut akan diselidiki dan ditangani sebagaimana mestinya.”

Francesca Albanese, pelapor khusus PBB mengenai situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina, mengatakan Israel telah menggunakan Abbadi sebagai tameng manusia. "#HumanShielding beraksi", tulis Albanese di X (sebelumnya Twitter).

Kesaksian Abbadi

Abbadi menceritakan kepada AFP kronologi kasus itu, saat ia menjalani pengobatan di rumah sakit setelah dipukul dan terluka tak lama usai keluar dari rumah pamannya di Jabriyat, sebuah lingkungan di Jenin.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement