REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga filantropi yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat pedalaman, Insan Bumi Mandiri kembali meluncurkan program tahunan pada perayaan Idul Adha 1445 Hijriah yang baru saja berlangsung. Program tersebut bertajuk 'Kurban di Pedalaman'.

Program ini telah menyalurkan hewan kurban ke berbagai wilayah yang sulit dijangkau, sejak 2016 lalu. Tentu diharapkan ada manfaat yang dirasakan masyarakat pedalaman. Salah satu contoh, Insan Bumi Mandiri bergerak ke wilayah seperti Nusa Tenggara Timur.

Ini bukan tanpa alasan. Stunting masih menjadi perhatian utama di NTT, dengan angka prevalensi mencapai 15,2 persen. Sebenarnya sudah terjadi penurunan sebesar 2,5 persen dari tahun sebelumnya. Namun tetap saja, angka demikian masih tergolong tinggi.

Akses terbatas terhadap makanan bergizi, termasuk daging, menjadi salah satu penyebab utama stunting. Dalam keterangan persnya, Melalui 'Kurban di Pedalaman', Insan Bumi Mandiri berupaya memberikan solusi. Lembaga filantropi ini menyuplai daging berkualitas kepada warga pedalaman. Ini diharapkan dapat meningkatkan asupan gizi mereka.

"Kami jarang makan daging sapi, biasanya pas kurban saja,” ucap Sani, seorang anak dari Borong, NTT, berdasarkan kutipan di rilis Insan Bumi Mandiri, Sabtu (22/6/2024).

Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi warga penerima kurban, tetapi juga bagi peternak lokal yang dapat menjual hewan mereka. Hal itu menciptakan perputaran ekonomi yang positif. "Kami merasa senang ternak kami bisa dibeli, saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya," ujar Abdul, salah satu peternak yang juga berasal dari Borong, Manggarai Timur.

Insan Bumi Mandiri berkomitmen memastikan distribusi yang amanah. Ada dokumentasi resmi mengenai hal itu. Hingga 2024, lembaga ini telah mendistribusikan daging kurban ke lebih dari 150 ribu jiwa di pelosok Indonesia. Insan Bumi Mandiri bahkan memperluas jangkauan program hingga ke Somalia, Uganda, dan Palestina.

Kembali ke dalam negeri. Lembaga tersebut ingin memastikan semangat Idul Adha dirasakan hingga pelosok Nusa Tenggara Timur. Dari Borong, menuju Pulau Rote. Itu pulau paling selatan Indonesia yang masuk wilayah provinsi NTT, atau Pulau Sukun yang merupakan salah satu pulau terluar.