REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Polres Bantul terus melakukan penyelidikan terkait ledakan mercon di Pondok Pesantren Hamalatul Quran, Patihan, Gadingsari, Sanden, Kabupaten Bantul, DIY. Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, pihaknya sudah memeriksa saksi-saksi terkait ledakan mercon tersebut.
Jeffry menuturkan bahwa seluruh saksi yang diperiksa merupakan santri yang ada di pondok pesantren tersebut. Pasalnya, kejadian ledakan mercon ini terjadi tepatnya di halaman asrama pada Selasa (18/6/2024).
"Kita sudah periksa 10 saksi, semuanya santri," kata Jeffry saat dikonfirmasi Republika, Senin (24/6/2024).
Ledakan petasan dengan jenis bubuk mercon tersebut terjadi tepatnya di halaman asrama kawasan Pondok Pesantren Hamalatul Quran, Patihan, Gadingsari, Sanden, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (18/6/2024).
Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY, Kompol Suripto mengatakan, empat orang santri mengalami luka akibat ledakan itu. Korban berinisial AHK (15 tahun), MHA (15 tahun), FA (15 tahun), dan DAR (14 tahun).
Dijelaskan bahwa korban AHK dan MHA mengalami luka sobek pada kaki kanan. Namun, untuk korban FA mengalami luka bakar pada rambut dan wajah.
Sedangkan, DAR mengalami luka yang cukup parah dari korban lainnya. Korban pun dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito.
"Korban (DAR) mengalami luka pada tangan sebelah kanan karena jari hancur atau hilang, luka robek pada wajah sekitar mata kanan," kata Suripto.