Senin 24 Jun 2024 18:20 WIB

Malas Gerak, Lemak Numpuk: Ancaman Lemak Darah Tinggi Ancam Jantung Anda

Tubuh kurang gerak dan konsumsi kalori berlebih menyebabkan lemak dalam darah naik.

Red: Qommarria Rostanti
Wanita memegang bagian jantung (ilustrasi). Tubuh kurang gerak dan konsumsi kalori berlebihan bisa menyebabkan naiknya lemak dalam darah yang berisiko sebabkan penyakit kritis seperti jantung.
Foto: www.freepik.com.
Wanita memegang bagian jantung (ilustrasi). Tubuh kurang gerak dan konsumsi kalori berlebihan bisa menyebabkan naiknya lemak dalam darah yang berisiko sebabkan penyakit kritis seperti jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era modern ini, kesibukan dan gaya hidup serba instan sering kali membuat kita terlena dengan kebiasaan kurang gerak dan konsumsi kalori berlebihan. Tanpa disadari, kebiasaan ini bagaikan bom waktu yang siap meledak dan membahayakan kesehatan jantung.

Tubuh yang kurang gerak dan konsumsi kalori berlebihan bisa menyebabkan naiknya trigliserida atau lemak dalam darah yang berisiko menyebabkan penyakit kritis seperti jantung. "Pemicu utama di balik kenaikan trigliserida adalah konsumsi kalori berlebihan dan kurang bergerak," kata praktisi kesehatan dr Debora Aloina Ita Tarigan dalam keterangannya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Selain kurang bergerak, kata dia, ada juga karena faktor genetik yang dapat membuat tingkat trigliserida tidak normal. Trigliserida adalah jenis lemak umum yang ada di dalam darah dan berfungsi menyimpan kalori dan menyediakan energi untuk tubuh. Makanan menjadi sumber utama pembentuk lemak ini dan apabila seseorang makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh maka menyebabkan kadar trigliseridanya naik.

Untuk mengetahui kadar trigliserida, masyarakat bisa melakukan tes darah di klinik atau laboratorium. Nantinya, darah akan diambil dari pembuluh di lengan. Hasil tes akan lebih akurat jika pasien berpuasa selain minum air putih selama 9-12 jam sebelum pengambilan darah.