Selasa 25 Jun 2024 05:00 WIB

Latihan Perang dengan Rusia, Belarus: Tentara Siap Gunakan Senjata Nuklir

Rusia dan Belarus latihan bersama penggunaan senjata nuklir

Ilustrasi senjata nuklir. Rusia dan Belarus latihan bersama penggunaan senjata nuklir
Foto: EPA-EFE/KCNA
Ilustrasi senjata nuklir. Rusia dan Belarus latihan bersama penggunaan senjata nuklir

REPUBLIKA.CO.ID, MINSK— Latihan militer gabungan Rusia dan Belarus telah menunjukkan bahwa angkatan bersenjata Belarus siap menggunakan senjata nuklir taktis jika diperlukan, kata Menteri Pertahanan Belarus Viktor Khrenin pada Ahad (23/6/2024).

"Pelatihan yang dilakukan bersama dengan rekan-rekan Rusia kami menunjukkan kesiapan tempur yang tinggi dari personel militer kami, serta pelatihan tingkat tinggi dan kemampuan mereka untuk melakukan tugas-tugas ini," kata Khrenin kepada stasiun televisi Belarus CTV.

Baca Juga

Dapat disebut bahwa militer Belarus "mampu dan siap" menggunakan senjata nuklir jika diperlukan, tambahnya. Pada saat yang sama, Khrenin mengatakan Rusia tidak perlu mengerahkan lebih banyak senjata di Belarus, karena senjata yang sudah dikerahkan sudah cukup untuk memenuhi tugas yang diperintahkan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Awal pekan ini, Putin mengatakan dia tidak menutup kemungkinan akan memasok senjata ke negara lain sebagai tanggapan atas pengiriman persenjataan Barat ke Ukraina.

Khrenin menggambarkan asumsi bahwa senjata semacam itu akan dipasok ke Belarus sebagai "omong kosong", karena tindakan tersebut tidak dapat dilakukan tanpa izin dari presiden Belarus.

Doktrin militer Negara Kesatuan Rusia dan Belarus dengan jelas mengemukakan perihal dalam kasus apa senjata nuklir taktis dapat digunakan, katanya.

“Oleh karena itu, dalam hal ini, kami hanya akan mematuhi norma-norma dan aturan-aturan yang ditetapkan dan disepakati. Biarkan para ahli mengatakan apa yang mereka ingin sampaikan. Rusia tidak perlu memasok senjata tambahan apa pun ke wilayah Republik Belarus untuk memenuhi tugas yang ditetapkan oleh presiden Rusia. Mereka memiliki cukup senjata dan cukup banyak negara sekutu untuk diajak bekerja sama," tambah Khrenin.

Rusia dan Belarus mengadakan latihan gabungan tahap pertama mengenai penggunaan senjata nuklir non-strategis pada 27-31 Mei, ketika Minsk menjadi tuan rumah kemampuan nuklir taktis di wilayahnya. Tahap kedua dimulai pada 11 Juni.

Sebelumnya, Rusia...

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement