REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk melihat bagaimana jumlah populasi Muslim di Eropa yang dapat berubah dalam beberapa dekade mendatang, Pew Research Center pada 2017 telah membuat tiga skenario yang bervariasi tergantung pada tingkat migrasi Muslim ke Eropa.
Pew Research Center menegaskan bahwa penelitiannya bukan upaya untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi hanya serangkaian proyeksi tentang apa yang bisa terjadi dalam keadaan berbeda.
Baseline untuk ketiga skenario tersebut adalah populasi Muslim di Eropa (didefinisikan di sini sebagai 28 negara yang saat ini tergabung dalam Uni Eropa, ditambah Norwegia dan Swiss).
Dikutip dari laman Pew Research pada Senin (24/6/2024), pada pertengahan tahun 2016 diperkirakan berjumlah Muslim di Eropa 25,8 juta (4,9 persen dari keseluruhan populasi Eropa). Jumlah populasi Muslim di Eropa tahun 2016 naik dari 19,5 juta (3,8 persen) pada tahun 2010.
Sekalipun seluruh migrasi ke Eropa dihentikan dengan segera dan secara permanen, yakni sebuah skenario pertama yakni Zero Migrasi. Populasi Muslim di Eropa diperkirakan masih akan meningkat dari tahun 2016 yaitu 4,9 persen menjadi 7,4 persen pada tahun 2050. Hal ini karena umat Islam lebih muda (rata-rata berusia 13 tahun) dan memiliki kesuburan lebih tinggi (rata-rata satu anak lebih banyak per perempuan) dibandingkan penduduk Eropa lainnya, hal ini mencerminkan pola global.
Kedua, skenario Migrasi Sedang mengasumsikan bahwa semua arus pengungsi berhenti pada pertengahan tahun 2016, namun tingkat migrasi reguler ke Eropa terus berlanjut (yaitu, migrasi mereka yang datang untuk alasan selain mencari suaka. Dengan kondisi tersebut, umat Islam bisa mencapai 11,2 persen populasi Eropa pada tahun 2050.
Ketiga, skenario Migrasi Tinggi memproyeksikan rekor arus pengungsi ke Eropa antara tahun 2014 dan 2016 terus berlanjut tanpa batas waktu di masa depan dengan komposisi agama yang sama (yaitu, sebagian besar terdiri dari Muslim) selain arus migran reguler yang biasanya terjadi setiap tahunnya. Dalam skenario ini, jumlah penduduk Muslim di Eropa bisa mencapai 14 persen pada tahun 2050, hampir tiga kali lipat jumlah penduduk saat ini, namun masih jauh lebih kecil dibandingkan jumlah penduduk Kristen dan non-agama di Eropa.
Masih berdasarkan data Pew Research Center, jumlah Muslim diperkirakan akan terus bertambah di Amerika Serikat (AS). Bahkan pada tahun 2040 akan lebih banyak jumlah Muslim di AS daripada jumlah Yahudi di AS. Sementara di urutan pertama masih didominasi umat Kristiani, di urutan kedua terbanyak ada umat Islam di tahun 2040 di AS.
Semua hasil penelitian Pew Research Center menunjukan jumlah Muslim akan terus bertambah di Eropa dan Amerika.