Selasa 25 Jun 2024 06:48 WIB

Obat Diabetes Ini Marak Dipalsukan, Masyarakat Diimbau Waspada

Permintaan tinggi terhadap obat diabetes ini memicu kelangkaan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Diabetes (ilustrasi). WHO mengeluarkan peringatan global tentang obat diabetes yang marak dipalsukan.
Foto: republika/mgrol100
Diabetes (ilustrasi). WHO mengeluarkan peringatan global tentang obat diabetes yang marak dipalsukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan global tentang suntikan semaglutide yang dipalsukan. Ini merupakan obat untuk mengendalikan kadar gula darah yang populer digunakan penderita obesitas dan diabetes tipe 2.

Peringatan medis tersebut berkaitan dengan tiga semaglutide injeksi yang dipalsukan, yang dikenal dengan nama merk Ozempic dan ditemukan di Brasil, Inggris, dan Amerika Serikat pada tahun 2023. "WHO menyarankan para profesional kesehatan, otoritas pengawas, dan masyarakat untuk mewaspadai kelompok obat yang dipalsukan ini. Kami mengimbau para pemangku kepentingan untuk menghentikan penggunaan obat-obatan yang mencurigakan dan melaporkannya kepada pihak yang berwenang,” kata dr Yukiko Nakatani, asisten direktur jenderal WHO untuk akses ke obat-obatan dan produk kesehatan.

Baca Juga

Permintaan yang tinggi terhadap obat-obatan ini, yang juga dipasarkan dengan nama Wegovy dan Rybelsus, telah menyebabkan kelangkaan dan berkembangnya pasar untuk obat-obatan palsu. Obat-obatan ini meniru hormon dalam usus yang membuat pankreas memproduksi lebih banyak insulin dan memperlambat makanan keluar dari lambung. Obat-obatan ini dipasarkan oleh perusahaan farmasi Denmark, Novo Nordisk.

WHO memperingatkan orang-orang untuk tidak membeli obat dari sumber yang tidak terverifikasi. Ozempic dan Wegovy saat ini juga tidak direkomendasikan oleh badan kesehatan global untuk mengobati diabetes karena harganya yang mahal.

“Menggunakan Ozempic palsu dapat mengakibatkan pengobatan yang tidak efektif, dan menimbulkan risiko serius atau mengancam jiwa bagi kesehatan pasien,” kata Nakatani seperti dilansir Euro News, Selasa (25/6/2024).

European Medicines Agency (EMA) memperingatkan pada bulan Oktober tahun lalu bahwa Ozempic palsu telah ditemukan di Uni Eropa dan Inggris. Beberapa pasien dirawat di rumah sakit setelah menggunakan versi palsu dari obat tersebut, dengan hipoglikemia dan kejang yang dilaporkan sebagai efek samping yang mungkin terjadi.

Perusahaan farmasi Eli Lilly juga memperingatkan adanya obat penurun berat badan palsu pekan ini. Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat ini mengatakan akan mengambil tindakan hukum terhadap pusat-pusat penjualan tirzepatide yang tidak disetujui.

Lilly mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan maraknya produk palsu atau tiruan yang dirancang agar terlihat seperti obat mereka, termasuk dalam kelas obat yang sama dengan semaglutide. "Lilly telah menemukan obat racikan yang diiklankan sebagai tirzepatide yang memiliki masalah keamanan, kemandulan, dan kemanjuran," kata perusahaan obat tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement