REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BSI International Expo 2024 yang diselenggarakan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada 20-23 Juni berlangsung impresif, terlihat dari nilai transaksi dan jumlah pengunjung melampaui target yaitu di atas Rp 2 triliun dengan menyedot animo lebih dari 52 ribu pengunjung. Adapun target awal nilai transaksi di acara tersebut sekitar Rp 1 triliun. Sedangkan jumlah pengunjung yang diestimasikan sejumlah 20 ribu hingga 25 ribu pengunjung selama empat hari acara tersebut digelar.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi pada saat penutupan BSI International Expo 2024 menyampaikan selama ini belum pernah ada perbankan syariah menyelenggarakan event expo sebesar ini. “Alhamdulillah acara ini berjalan melampaui ekspektasi. Seperti temanya ‘Connecting You To Halal Lifestyle Ecosystem’, insyaAllah tujuannya tercapai. Ke depan BSI International Expo akan menjadi salah satu signature event dari BSI. Kami ingin acara ini diselenggarakan lagi tahun depan dan insyaAllah tahun-tahun selanjutnya dengan lebih baik lagi. Sehingga Indonesia memiliki halal hub yang sifatnya global dan menjadi salah satu penopang ekonomi syariah Indonesia agar tumbuh berkelanjutan,” ujarnya penuh optimisme dalam keterangan, Senin (24/6/2024).
BSI International Expo 2024 diisi dengan tiga kelompok acara besar. Pertama adalah ekshibisi yang melibatkan tenant peserta dari dalam juga luar negeri dan utamanya adalah pelaku UMKM. Jumlah ekshibitor dalam BSI International Expo 2024 mencapai 265 tenan dengan melibatkan 20 negara termasuk Indonesia.
Kedua, adalah event seminar dan entertainment. Berbagai seminar tentang ekonomi dan keuangan syariah dilaksanakan dengan mendatangkan pembicara internasional, para pemangku kepentingan, serta pakar dari industri. Sedangkan untuk hiburan, acara ini melibatkan pengisi acara seperti RAN, Kahitna, hingga penyanyi asal luar negeri Mostafa Atef.
“Ini adalah end to end expo yang sangat besar. Tidak hanya booth dari tenant tapi juga telah diisi seminar untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah. Dan yang ketiga adalah business matching. Menghadirkan sekitar 20 negara dengan potential buyer yang akan mempertemukan para UMKM dengan pembeli mancanegara sehingga UMKM Indonesia masuk ke pasar global. Tentunya kami juga ingin melakukan sesuatu yang lebih real melalui business matching,” lanjut Hery.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, acara berskala internasional ini merupakan komitmen nyata perseroan untuk terus mendorong perkembangan ekosistem keuangan syariah dan gaya hidup halal.
Menurutnya, kolaborasi BSI dengan stakeholder lokal maupun global melalui BSI International Expo 2024 membuat ekosistem Islam di Tanah Air semakin kuat dan berkembang. Sebab semakin membuka peluang Indonesia menjadi pelopor di sektor halal secara global dengan mengimplementasikan gaya hidup halal. Kemudian berpeluang mendorong Indonesia mendirikan Global Halal Producer Center sebagai pusat produsen halal di seluruh dunia.
“Selain itu meningkatkan kapasitas ekspor produk halal berkualitas ke berbagai belahan dunia. Mendorong inklusi dan literasi ekonomi syariah secara menyeluruh. Acara ini pun menjadi komitmen BSI mendorong ekosistem halal semakin meluas. InsyaAllah BSI International Expo jadi agenda tahunan. Di daerah, ekosistem Islam juga terus kami perkuat melalui expo yang selama ini sudah berjalan,” kata Anton menegaskan.
Tak lupa Anton pun merinci pencapaian kinerja BSI International Expo 2024. Business matching dalam acara ini menghasilkan total volume transaksi sebesar Rp 290 miliar. Nominal tersebut diraih melalui jumlah kesepakatan atau NoA (Number of Agreements) sebanyak 63.
Adapun negara asal buyers yang melakukan deal melalui business matching seperti, Mesir, Saudi Arabia, Filipina, Uni Emirat Arab, dan Lithuania. Terdapat pula beberapa sektor khusus yang menunjukkan hasil transaksi yang memuaskan.
Pencapaian bisnis pada sektor pembiayaan industry halal terdapat kesepakatan senilai Rp 1,8 triliun untuk korporasi dalam membangun value chain dari hulu ke hilir. Dilanjutkan sektor properti dimana total volume transaksi mencapai Rp 85 miliar dengan 33 jumlah transaksi. Sedangkan, automotive Island, mencatatkan total volume transaksi mencapai Rp 21 miliar dengan 63 kesepakatan.
Tidak hanya itu, berbagai promosi menarik pun berhasil menarik pengunjung untuk bertransaksi di sektor halal travel, dengan total volume transaksi Rp 14,5 miliar dan 262 kesepakatan. Sektor investasi juga menjadi salah satu yang diminati oleh pengunjung, di Gold Island, akumulasi volume transaksi mencapai Rp 1,9 miliar dengan 215 kesepakatan.
“Business matching merupakan bukti nyata dari komitmen kami dalam menjembatani UMKM agar bisa memperluas bisnisnya ke pasar global. Juga transaksi-transaksi yang besar di berbagai sektor tersebut membuktikan ekosistem halal bisa kita perkuat bersama sehingga tumbuh berkelanjutan sebagai salah satu penopang ekonomi nasional,” tuturnya.