REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan Ahmad Qosbi meminta kepada para jamaah Sumatera Utara menjaga predikat haji dan hajjah mabrur dan mabrurah.
"Selamat kembali ke tanah air, dan semoga bisa jaga predikat haji yang dilaksanakan selama 40 hari di tanah suci," ucap Ahmad saat menyambut 357 jamaah haji Kloter 1 Debarkasi Medan di Asrama Haji Medan, Senin.
Sebanyak 357 jamaah haji Kloter 1 Debarkasi Medan dari Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, ungkap dia, telah kelihatan ciri-ciri jamaah haji yang mabrur dan mabrurah.
Sebab, saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang menggunakan pesawat Garuda Indonesia disambut hujan deras.
"Hujan merupakan tanda rahmat dari Allah SWT, dan tiba di Asrama Haji Medan disambut kumandang azan subuh yang sangat luar biasa," ungkapnya.
Ahmad yang juga menjabat Kepala Kanwil Kemenag Sumatera Utara ini mengatakan, ciri-ciri haji mabrur dan hajjah mabrurah lain terlihat dari wajah jamaah yang tidak terlihat letih.
"Saat berangkat ke tanah suci wajahnya berseri-seri, dan saat kembali ke tanah air wajahnya bersinar-sinar," tutur dia.
Pihaknya menyampaikan kepada jamaah haji agar menjaga ukhuwah Islamiyah setelah pelaksanaan ibadah haji dengan membentuk pengajian atau serikat tolong menolong (STM).
"Jamaah haji harus menjadi contoh yang baik di keluarga dan ditempat kerja, terutama di tengah masyarakat," papar dia.
Data PPIH Debarkasi Medan menyebutkan 357 haji Kloter I dari Kabupaten Asahan, Sumatera Utara tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Senin pukul 2.25 WIB.
Tercatat tiga haji wafat di tanah suci akibat sakit, yakni Ahmad Faisal Sinaga bin Soleh Sinaga (56) pada Ahad (16/6), Syaimah Damanik binti Tawaluddin (94) pada Ahad (16/6), dan Ngainah Tukimin (60) pada Ahad (23/6).
"Jadilah sosok penyejuk dan pembawa kedamaian di masyarakat. Jangan kita dijauhi masyarakat, tapi kehadiran kita setelah berhaji bisa dirindukan dan dibutuhkan masyarakat," cakap Ahmad.*