Selasa 25 Jun 2024 08:22 WIB

Jepang dan Korea Tertinggal, China Kini Kuasai Penjualan Mobil Listrik Asia Tenggara

Thailand jadi negara paling banyak menerima investasi mobil listrik di Asia Tenggara

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 BYD membangun pabrik mobil listrik di Subang Jawa Barat. BYD dari China dan VinFast dari Vietnam memimpin pasar penjualan mobil listrik di Asia Tenggara.
Foto: Republika/Firkah Fansuri
BYD membangun pabrik mobil listrik di Subang Jawa Barat. BYD dari China dan VinFast dari Vietnam memimpin pasar penjualan mobil listrik di Asia Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Penjualan kendaraan listrik (EV) di Asia Tenggara mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Counterpoint Research mencatat BYD dari China dan VinFast dari Vietnam memimpin pasar penjualan mobil listrik di Asia Tenggara.

Counterpoint menyebut penjualan EV di wilayah ini meningkat lebih dari dua kali lipat pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sementara penjualan mobil bermesin pembakaran internal atau mobil BBM (ICE) turun hingga 7 persen.

Analis Counterpoint, Abhik Mukherjee, menyatakan bahwa produsen mobil China memanfaatkan peluang yang ada karena produsen Jepang dan Korea tertinggal dalam adopsi kendaraan listrik. "Lebih dari 70 persen penjualan kendaraan listrik di kawasan ini berasal dari merek Tiongkok, dipimpin oleh BYD," ujarnya. 

Pada kuartal pertama tahun lalu, 75 persen dari seluruh kendaraan listrik yang dijual di Asia Tenggara dibuat oleh produsen mobil Tiongkok.