Selasa 25 Jun 2024 09:18 WIB

Wakil Grand Syekh: Alumni Al-Azhar Jadi Duta Wasathiyah dan Tebar Kearifan Islam

Ketua ASFA Foundation Syafruddin: alumni Al-Azhar pegang posisi strategis Bangun RI.

Red: Erdy Nasrul
Ketua ASFA Foundation Komjen Pol (Pur) Syafruddin duduk bersama Wakil Grand Syekh Al Azhar Muhammad ad-Duwaeny
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Ketua ASFA Foundation Komjen Pol (Pur) Syafruddin duduk bersama Wakil Grand Syekh Al Azhar Muhammad ad-Duwaeny

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Grand Syekh Al Azhar Muhammad ad-Duwaeny menyatakan seluruh alumni Al-Azhar menjadi duta wasathiyah dan mendakwahkan kearifan Islam di tengah masyarakat. Berbekal ilmu dan reputasi Al-Azhar yang berusia lebih dari seribu tahun tersebut, mereka menjadi duta perdamaian dan mempersatuan berbagai kelompok untuk menguatkan moderasi beragama.

Banyak alumni Al-Azhar tersebar di berbagai kawasan. Kemudian selalu ada utusan baru dari setiap negara untuk belajar di Al-Azhar. Ini merupakan hasil kolaborasi dan diplomasi Mesir dan banyak negara. Dia menghaturkan banya terima kasih kepada para duta besar yang selama ini menjaga hubungan tersebut.

Baca Juga

“Karena itu, sejak lama al-Azhar sudah menjadi milik banyak negara, bukan hanya Mesir. Sudah banyak alumni datang dari berbagai belahan dunia,” kata Duwaeny dalam acara Silaturahim dan Jamuan Makan Malam bersama 16 duta besar, ratusan ulama pengasuh pesantren, dan perwakilan ormas Islam di Jakarta pada Senin (2/6/2024).

Dia menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang banyak mengirimkan mahasiswa ke sana. Berdasarkan catatannya, terdapat 15 ribu pemuda Indonesia yang menjadi mahasiswa universitas yang merupakan warisan dunia kebanggaan umat Islam tersebut.

Duwaeny juga menyebut hubungan Indonesia dengan Mesir, terlebih al-Azhar sudah terbangun sejak lama. Syekh al-Azhar dari berbagai periode menyempatkan diri datang ke Indonesia untuk mendakwahkan misi besar wasathiyah Islam.

Dengan pemahaman jalan tengah, al-Azhar membentuk insan-insan bijaksana yang mencegah ekstremisme dan memproteksi umat dari pemikiran menyimpang. Juga melestarikan kearifan Islam sebagai inti dakwah di tengah kehidupan masyarakat yang beragam.

Ketua ASFA Foundation Komjen Pol (Pur) Syafruddin mengapresiasi kedatangan Wakil Grand Syekh Muhammad ad-Duwaeny yang menguatkan hubungan Indonesia dengan Mesir. Khususnya dalam bidang sosial, pendidikan, dan budaya. “Saya bersama Pak JK menyaksikan langsung bagaimana al-Azhar mendidik pemuda Indonesia di sana. Jumlahnya banyak. Bersama Pak JK, kita sempat berkelakar, al-Azhar sudah dikuasai Indonesia,” kata Wakil Kapolri periode 2016-2018 tersebut disambut tawa para hadirin.

Pihaknya berterima kasih kepada al-Azhar yang sejak lama mendidik pemuda Indonesia. Termasuk di dalamnya pemuda binaan ASFA yang mengikuti daurah (short course) dan juga jenjang studi sarjana dan magister di sana.

Al-Azhar merupakan rujukan utama para alumni pesantren dan lembaga pendidikan Islam di Indonesia untuk melanjutkan studi dalam berbagai bidang. Ada yang mengambil studi agama, teknologi, sains, kedokteran, dan banyak lagi. Di sana terdapat 92 fakultas keilmuan yang menjadi pilihan mahasiswa dari berbagai negara mencari ilmu.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi periode 2018-2019 ini juga menjelaskan, sudah banyak alumni al-Azhar yang memegang posisi strategis. Ada yang menjadi kepala daerah, menteri, duta besar, dan banyak lagi. “Semuanya memberikan manfaat dan membangun negeri ini,” kata Syafruddin.

Duta Besat Mesir di indonesia Yasser El-Shemy menjelaskan pesan kunci Al-Azhar adalah wasathiyah. Dalam berbagai kesempatan dan di berbagai kawasan, wasathiyah selalu menjadi kunci menjaga keberlangsungan Islam dan mempersatukan berbagai keragaman. “Dengan wasathiyah kita selalu bisa bersama dengan tetap mempertahankan kekhasan masing-masing,” ujarnya.

Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK), Amany Lubis menjelaskan Indonesia merupakan negeri kedua bagi al-Azhar. Sebab di sini ada banyak pemuda dan tokoh strategis yang menjadi alumni perguruan tinggi tersebut. “Kami selalu mendapatkan banyak inspirasi untuk menghadirkan kemajuan dari Al-Azhar. Karena itu kami selalu mendoakan yang terbaik untuk Al-Azhar, semoga selalu memberikan manfaat untuk kemajuan dakwah seperti yang selama ini berjalan,” kata cendekiawan Muslim tersebut.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement