REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abdullah bin Al-Mubarak atau Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak adalah ulama hadits terkemuka dan seorang zuhud yang disegani. Ia lahir pada tahun 118 Hijriyah atau 736 M dari ayahnya seorang Turki dan ibunya seorang Persia.
Abdullah bin Al-Mubarak bercerita, dirinya berada di Makkah. Ketika itu penduduknya sedang mengalami musim kemarau.
Para penduduk Makkah pergi ke Masjidil Haram untuk melakukan sholat Istisqa (sholat minta hujan). Namun hujan tetap tidak juga turun.
Saat itu di samping Abdullah bin Al-Mubarak, ada seorang budak hitam yang lemah dan kurus.
Budak hitam itu berkata, "Ya Allah, sesungguhnya mereka telah berdoa kepada-Mu, namun tidak Engkau kabulkan doa mereka, aku bersumpah atas-Mu semoga Engkau menurunkan hujan kepada kami."
Abdullah bin Al-Mubarak, "Maka demi Allah, tidak berapa lama hujan pun turun kepada kami."
Abdullah bin Al-Mubarak melanjutkan ceritanya, "Budak hitam itu pergi beranjak dan akupun mengikutinya hingga dia masuk ke sebuah rumah di Al Khayyathin, lalu aku menandai rumah itu. Tatkala pagi tiba, aku membawa sejumlah uang Dinar dan pergi mendatangi rumah tersebut. Tiba-tiba di depan pintunya ada seorang laki-laki."
Kepada laki-laki itu, Abdullah bin Al-Mubarak berkata, "Aku ingin bertemu pemilik rumah ini." Laki-laki itu berkata, "Aku orangnya."
Abdullah bin Al-Mubarak menyampaikan bahwa ada seorang budak yang ingin dibeli olehnya.
Laki-laki pemilik rumah dan pemilik budak itu berkata, "Aku punya 14 orang budak dan aku akan memperlihatkan mereka kepadamu."
Diperlihatkanlah budak-budak tersebut, tapi budak yang dicari Abdullah bin Al-Mubarak tidak ada, yakni budak hitam yang doanya sangat cepat dikabulkan itu.
Abdullah bin Al-Mubarak bertanya, "Apakah masih ada budak yang lain?"
Laki-laki itu menjawab, "Aku punya seorang budak yang sakit."
Kemudian dikeluarkannya dari dalam rumah budak yang sakit. Ternyata memang dialah budak hitam itu yang dicari Abdullah bin Al-Mubarak.
Abdullah bin Al-Mubarak menyampaikan bahwa inilah budak yang dicarinya. Pemilik budak menjawab, dia milikmu wahai Abu Abdurrahman. Kemudian Abdullah bin Al-Mubarak memberikan 14 Dinar kepada pemiliknya dan membawa budak tersebut.
Ketika Abdullah bin Al-Mubarak dan budak itu sedang berada di tengah jalan, budak hitam itu berkata, "Tuanku, apa yang akan engkau perbuat denganku, padahal aku ini sakit?"
Abdullah bin Al-Mubarak berkata, "Karena aku melihat kejadian kemarin malam."
Mendengar itu, budak hitam tersebut bersandar ke tembok seraya berkata, "Ya Allah, karena Engkau telah membukakan halku (maksudnya telah diketahui keadaanku) maka genggamlah ruhku kepada-Mu."
Kemudian budak hitam itu tersungkur tak bernyawa dan berkumpullah penduduk Makkah melihatnya. (Shifah As-Shafwah oleh Ibnul Jauzi)
Abdullah bin Al-Mubarak berkata, "Maka demi Allah, aku tidak pernah mengingatnya melainkan kesedihanku akan berlangsung lama dan jadi kecillah dunia ini dalam pandanganku."
Kisah budak hitam yang bertakwa kepada Allah SWT, dikutip dari buku 101 Kisah Orang-Orang Yang Dikabulkan Doanya ditulis Majdi Fathi As-Sayyid