REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Israel diam-diam menggelar operasi rahasia untuk mempengaruhi wacana di Amerika Serikat tentang perang Gaza. Berdasarkan laporan eksklusif dari the Guardian, pada November 2023 atau hanya beberapa minggu setelah perang di Gaza, Amichai Chikli, seorang menteri Likud berusia 42 tahun, dipanggil ke Knesset, parlemen Israel.
Dia diminta untuk memberi pengarahan kepada anggota parlemen tentang apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi meningkatnya antiprotes perang dari kaum muda di seluruh Amerika Serikat, terutama di universitas-universitas elit.
“Saya sudah mengatakannya sebelumnya, dan saya akan mengatakannya lagi sekarang, bahwa menurut saya kita harus, terutama di Amerika Serikat, bersikap ofensif,” ujar Chikli.
Chikli sejak itu memimpin upaya yang ditargetkan untuk melawan kritik terhadap Israel. The Guardian telah mengungkap bukti yang menunjukkan bagaimana Israel meluncurkan kembali langkah kontroversial tersebut sebagai bagian dari kampanye hubungan masyarakat lebih luas.
Mereka menargetkan kampus-kampus di AS dan mendefinisikan kembali antisemitisme dalam hukum AS.
Chikli meyakinkan para anggota parlemen bahwa ada dana baru dalam anggaran untuk kampanye penolakan. Anggaran itu terpisah dari biaya konten iklan berbayar yang diproduksi oleh pemerintah.
"Ini mencakup 80 program yang sudah berjalan untuk upaya advokasi yang dilakukan secara bersama-sama, katanya.
Pernyataan ini mengacu pada peluncuran kembali program kontroversial otoritas Israel yang awalnya dikenal sebagai Kela Shlomo. Progam ini dirancang untuk melaksanakan apa yang disebut Israel sebagai “kegiatan kesadaran massal”.
Sebagian besar kegiatan menargetkan Amerika Serikat dan Eropa yang sekarang dikenal sebagai Voices of Israel.
Inkarnasi terbaru program tersebut adalah bagian dari operasi garis keras terselubung yang dilakukan Israel untuk membalas protes mahasiswa, organisasi hak asasi manusia, dan suara perbedaan pendapat lainnya.
Aktivitas terbaru Voices dilakukan melalui organisasi nirlaba dan entitas lain yang seringkali tidak mengungkapkan informasi donor.
Dari bulan Oktober hingga Mei, Chikli telah mengawasi penggunaan anggaran setidaknya 32 juta shekel, atau sekitar 8,6 juta dolar AS, yang dihabiskan untuk advokasi Israe guna mengubah perdebatan publik.