REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Prodia Diagnostic Line (Proline) siap menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik kedua di kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Pabrik seluas 5.500 meter persegi ini ditargetkan bwroperasi pada kuartal I 2025.
"Pekerjaan struktur sudah selesai semua, tahapan selanjutnya tinggal kami siapkan bangunan agar dapat digunakan sebagai sarqna produksi kedua," kata Direktur Proline Cristina Sandjaja saat topping off pabrik kedua Proline, Selasa (25/6/2024).
Saat ini Proline sudah memiliki satu pabrik yang beroperasis sejak 2011. Sejak saat itu, Proline telah memproduksi berbagai produk reagen kimia yang rutin digunakan fasilitas layanan kesehatan di Indonesia.
Produk Proline telah lama tayang di e-katalog dan memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 40 persen.
Penambahan pabrik Proline diharapkan dapat memenuhi kebutuhan produk diagnostik dan permintaan in vitro diagnostic (IVD) di Indonesia. Pabrik baru ini akan memperkuat eksostensi Proline sebagai pelopor industri alat kesehatan IVD Indonesia yang diharapkan dapat menopang kemandirian alat kesehatan di Tanah Air.
Dengan menganggarkan belanja modal Rp 140 miliar, sister company Prodia Lab ini akan memiliki area produksi seluas 10 ribu meter persegi dari sebelumnya 600 meter persegi.
Kapasitas produk kimia klinik ditingkatkan dari 320 ribu naik 960 ribu kit. Sementara itu produk hematologi akan bertambah dari 50 ribu pak menjadi 180 ribu pak.
Kapasitas produksi rapid diagnostic test akan meningkat dari 5 jt ke 22,5 juta. Instrumen lab assembly akan bisa diproduksi menjadi 4.000 unit.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook