Selasa 25 Jun 2024 20:23 WIB
Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. -- Rasulullah SAW membiasakan untuk mengamalkan shalat dhuha. Seperti dijelaskan Abu Hurairah, "Kekasihku (Rasulullah SAW) mewasiatkan kepada tiga hal. Pertama, berpuasa tiga hari tiap bulan. Kedua, shalat dhuha dua rakaat. Ketiga, supaya shalat witir sebelum tidur"(HR Bukhari-Muslim).
Menurut Ibnul Qayyim al-Jauzi, jumlah rakaat shalat dhuha tidak ada batas maksimal, tergantung kemampuan dan kesempatan seorang Muslim yang hendak mengamalkannya. Aisyah berkata, "Biasanya Rasulullah melakukan shalat dhuha empat rakaat dan beliau menambah" (HR Muslim).
Allah SWT akan menjauhkan dari siksa api neraka dan mengganti dengan surga bagi yang mengamalkan shalat dhuha. "Di dalam surga terdapat pintu yang bernama bab ad-dhuha (pintu dhuha) dan pada hari kiamat nanti ada orang memanggil. Di mana orang yang senantiasa mengerjakan shalat dhuha? Ini pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang Allah" (HR Tabrani).
Keistimewaan lainnya adalah, orang yang melakukan shalat dhuha insya Allah akan memperoleh pahala setara ibadah haji dan umrah. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian duduk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian (dilanjutkan dengan) mengerjakan shalat dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya" (HR Tirmidzi).