REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tak hanya soal busana Muslimah yang dilarang, tetapi Tajikistan benar-benar ‘menggila.’
Salah satu kebijakan yang menua kontroversi selama kurang lebih satu decade ini adalah larangan memelihara jenggot. Alhasil atas dalih mencegah radikalisme, pemerintah Tajikistan tak ragu untuk memotong secara paksa jenggot pria Muslim.
BACA JUGA: Akhirnya Akui Berikan Rp 1,3 M ke Firli Bahuri, SYL Ungkap Alasan dan Kronologi Penyerahan
"Mereka menyebutku salafi, radikal, musuh bersama. Dua dari mereka memegang tanganku lalu sebagian lainnya mencukur jenggotku secara paksa," kata seorang pria Muslim, Djovid Akramov, sebagaimana dikutip dari arsip BBC 2016 lalu.