TOPNEWS62.COM, Jakarta - Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, menerima kunjungan Wakil Grand Syaikh Universitas Al-Azhar Mesir, Mohamed Ad-Duweiny, di Kantor Pusat Kementerian Agama RI, Jakarta. Pertemuan ini fokus membahas kerja sama terkait proses seleksi pendaftaran mahasiswa Indonesia ke Universitas Al-Azhar.
Mohamed Ad-Duweiny mengusulkan agar seleksi calon mahasiswa Indonesia, terutama yang memiliki ijazah non-Muadalah, dilakukan terpusat melalui Kementerian Agama dengan standar kelulusan yang ditetapkan oleh Markaz Tahwir Universitas Al-Azhar. Usulan ini untuk mencegah pengiriman calon mahasiswa yang tidak memenuhi standar kelayakan ke Mesir oleh pihak yang tidak resmi.
"Markaz Tahwir merupakan pusat pengembangan pendidikan Al-Azhar yang menentukan kelayakan seorang calon mahasiswa. Kami ingin memastikan calon mahasiswa Indonesia memiliki kemampuan bahasa Arab yang memadai sebelum melanjutkan studi di Al-Azhar," jelas Mohamed Ad-Duweiny, Selasa (25/6/2024).
Ad-Duweiny menambahkan bahwa seleksi ini akan mencakup berbagai ujian standar Markaz Tahwir yang dilakukan di Indonesia sebelum pemberangkatan mahasiswa ke Al-Azhar. Proses seleksi dan ujian ini dapat dilakukan secara online untuk memudahkan calon mahasiswa.