REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Perang di Palestina membawa dampak buruk terutama pada anak-anak. Apa yang terjadi di sana telah menggugah hati anak-anak binaan Rumah Quran Ridho Ilahi.
Rumah Quran yang terletak di dekat bantaran anak sungai Karang Mumus ini memiliki binaan 42 orang anak-anak yatim, piatu, dhuafa, dan lainnya. Rumah yang menjadi tempat belajar mengaji gratis terletak di Jalan Pemuda 4 Gg. H. Nusu 1, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Singai Pinang, Samarinda.
Sejak perang di Palestina berkecamuk, mereka sepakat menyisihkan uang jajannya seribu sehari untuk dimasukkan ke celengan khusus Kado Untuk Palestina.
"Setiap hari sebelum belajar mereka dengan suka rela menyisihkan uang jajannya yang tak seberapa demi saudara-saudaranya di Palestina," tutur Haziah, pengelola Rumah Quran Ridho Ilahi.
"Meskipun hanya seribu sehari, tapi kalau dikumpulkan bersama-sama jumlahnya jadi lumayan kan," tambahnya.
Haziah juga mengatakan bahwa program Kado Untuk Palestina ini bukan hal yang wajib. Jadi yang tidak mau ikut menyisihkan jajannya atau tidak punya uang, tidak apa-apa.
Tahun 2024 ini sudah dua kali Ridho Ilahi menyerahkan Kado Untuk Palestinanya. Pertama di bulan Februari saat milad Rumah Quran. Kedua tanggal 23 Juni 2024 saat tabligh Akbar Kepalestinaan yang diadakan oleh PW Salimah Kaltim dalam rangkaian kegiatan Silaturahmi Nasional dan Musyawarah Wilayah Salimah Kaltim.
Kado untuk Palestina Ridho Ilahi diterima oleh ustadzah Hasanah Ubaidillah dari Adara Relief International, Jakarta.
Ridho Ilahi juga menyerahkan cinderamata buatan sendiri berupa notes book, stiker, pulpen, gantungan kunci dari kertas bekas bergambar Palestina.
"Insya Allah ini akan saya sampaikan ke anak-anak Palestina," ucap ustadzah Hasanah.