REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Prof Syamsul Ma’arif mengatakan bahwa hubungan ulama dan umara atau pemimpin pemerintahan sudah terjalin kuat sejak lama.
Menurut dia, akrabnya kaum ulama dengan unsur pemerintahan di Indonesia sudah dimulai dari masa perjuangan kemerdekaan. Kala itu, imbuhnya, para kiai ikut menyerukan santri-nya untuk ikut berjihad mengusir penjajah.
"Hubungan ulama dan umara di Indonesia begitu kuat dan ini sudah berlangsung sejak lama. Hal ini bisa tergambar dari seruan Mbah Hasyim Asy’ari di masa perjuangan, yang berbunyi ‘hubbul wathan minal iman,’ artinya ‘cinta negara atau nasionalisme adalah bagian dari keimanan’," ucap Syamsul dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu (26/4/2024).
Dia menyebut, kedekatan kedua pihak ini bisa membawa manfaat bagi banyak orang. Oleh sebab itu, ulama yang memiliki kedekatan tertentu dengan pemerintah tidak bisa langsung dinilai sebagai kezaliman, terlebih jika menelisik akar historis simbiosis keduanya yang sudah tertanam sebelum Indonesia merdeka.