Rabu 26 Jun 2024 19:43 WIB

Bandingkan Data Utang, Erick Thohir Optimistis Ekonomi RI Terjaga

Indonesia mampu bersaing dengan negara elite di G20

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan laporan saat menghadiri peluncuran Government Technology atau GovTech pada acara Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5/2024). Presiden Joko Widodo meluncurkan platform sistem pelayanan masyarakat terpadu GovTech bernama INA Digital yang mengintegrasikan pelayanan publik dari berbagai instansi pemerintah.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan laporan saat menghadiri peluncuran Government Technology atau GovTech pada acara Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5/2024). Presiden Joko Widodo meluncurkan platform sistem pelayanan masyarakat terpadu GovTech bernama INA Digital yang mengintegrasikan pelayanan publik dari berbagai instansi pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir optimistis indikator perekonomian Indonesia ke depan terus membaik. Indikator mulai dari pertumbuhan ekonomi, produk domestik bruto (PDB), hingga ke rasio utang Indonesia, menurut ET, sapaan Erick, masih dalam teritori hijau.

Hal ini ia unggah di laman instagramnya, Rabu (26/5/2024) petang.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Erick Thohir (@erickthohir)

"Pertumbuhan ekonomi yang baik dari tahun ke tahun membuat Indonesia menjadi salah satu kekuatan besar di dunia," kata ET dalam unggahan itu. Ia melanjutkan paparan, dari sisi penghasilan negara atau PDB nasional kini menembus Rp 20.892 triliun. Ditambah dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen pada 2023.

"Ini menunjukkan kekuatan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global," kata dia.

ET lalu membandingkan rasio utang Indonesia dengan PDB. Mengacu data resmi Kemenkeu,  utang Indonesia baru mencapai 38% dari total PDB. "Persentase utang Indonesia jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan negara maju seperti Jepang, Italia, Amerika Serikat, Prancis dan Inggris yang berutang lebih 100 persen dari jumlah PDB yang dimiliki," kata dia.

Data dari Bank Indonesia menunjukkan, Posisi ULN Indonesia pada kuartal I 2024 tercatat sebesar 403,9 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada kuartal IV 2023 yang sebesar 408,5 miliar dolar AS. Penurunan posisi ULN ini bersumber dari ULN sektor publik maupun swasta. 

ET menegaskan pertumbuhan ekonomi yang baik menjadi syarat utama pemerintah bisa terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam 10 tahun terakhir, rerata pertumbuhan ekonomi Indonesia, bila tidak memasukkan pagebluk Covid-19, relatif stabil di 5 persen. Pencapaian ini, kata dia, merupakan hasil dari kerja nyata Presiden Joko Widodo.

Bagaimana dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto? Erick mengatakan, "Pak Prabowo Subianto berkomitmen untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," kata dia. 

Ia menggarisbawahi program Prabowo yang ingin  meningkatkan PDB per kapita Indonesia menjadi 10 ribu dolar AS pada tahun 2029.

Bila tercapai, Erick mengatakan, hal tersebut sebagai sebuah langkah besar yang akan mengangkat Indonesia ke posisi ke-17 dalam jajaran negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia. "Sejajar dengan anggota elit forum G20," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement