Rabu 26 Jun 2024 19:59 WIB

Presiden Tinjau Stok Beras di Kalteng, Pastikan Pasokan Nasional Terpenuhi

Stok beras di Bulog secara nasional terdapat 1,7 juta ton.

Presiden Joko Widodo meninjau stok beras sekaligus menyalurkan bantuan pangan cadangan beras Pemerintah, di Palangka Raya, Kalteng.
Foto: Dokumen
Presiden Joko Widodo meninjau stok beras sekaligus menyalurkan bantuan pangan cadangan beras Pemerintah, di Palangka Raya, Kalteng.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran meninjau stok beras sekaligus menyalurkan bantuan pangan cadangan beras Pemerintah, di Gudang Perum Bulog, Jalan Tjilik Riwut KM 7 Palangka Raya, Rabu (26/6/2024).

Presiden mengatakan beras yang disalurkan ini berkualitas baik dan merupakan beras pilihan.

Baca Juga

"Jika harga beras naik, petani senang, tetapi masyarakat kesulitan. Begitu juga sebaliknya, jika harga beras turun, masyarakat senang, tetapi petani kesulitan. Oleh karena itu, tugas Pemerintah adalah menyeimbangkan agar keduanya tidak dirugikan," ujarnya.

Orang nomor satu di Indonesia itu menambahkan, jika stok beras di dalam negeri kurang atau tidak ada, maka Pemerintah akan membeli beras impor agar harga beras tidak naik.

"Karena kalau supply kurang, otomatis harganya jadi naik. Tetapi saat ini kita masih bisa tenang karena stok beras di Bulog kita ada 1,7 juta ton," imbuhnya.

Sebelumnya Presiden didampingi Gubernur Sugianto Sabran melakukan peninjauan harga di Pasar Pata, Kabupaten Katingan.

“Saya melihat di Katingan dan Kotawaringin Timur, harga-harganya sama. Bawang putih 40 ribu per kg, bawang merah 40 ribu per kg, daging ayam 38 ribu per kg, ya sama dengan di Jawa”, tutur Presiden di sela-sela kunjungannya.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan pihaknya siap melakukan pengadaan beras di dalam negeri, yang saat ini jumlahnya mencapai lebih dari 750 ton.

"Sehingga sampai akhir tahun 2024, pengadaan beras dalam negeri akan bisa mencapai 1 juta ton," jelasnya.

Ia mengungkapkan saat ini stok beras di Bulog dipersiapkan untuk bantuan pangan.

"Seperti kata Bapak Presiden tadi, bantuan pangan akan ditambah tiga bulan lagi setelah bulan Juni, yaitu Agustus, Oktober dan Desember," sebutnya.

Lebih lanjut, beras SPHP yang ada di Bulog ini berfungsi sebagai alternatif bagi masyarakat agar bisa mendapatkan beras yang berkualitas baik dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah setempat.

"Bulog siap mendukung Kementerian Pertanian yang telah berusaha meningkatkan produksi untuk musim tanam kedua, yang nanti akan panen kira-kira bulan Agustus-September, dan Bulog siap untuk menampung," tandasnya.

Sebagai informasi, bantuan pangan yang disalurkan oleh Presiden Joko Widodo adalah 10 kg beras sebanyak 380 paket.

Tampak hadir Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalteng Budi Cahyanto.

photo
Kunjungan Presiden Joko Widodo beserta sejumlah pejabat ke Kalteng. - (Dokumen)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement