REPUBLIKA.CO.ID, PANGKAL PINANG -- Rektor Universitas Muhammadiyah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Fadillah Sabri menyatakan banyak mahasiswa di Kota Pangkalpinang menjadi judi online, sehingga dapat mengancam masa depan generasi muda di daerah itu.
"Kita sangat prihatin dengan kondisi perjudian dan game online sekarang ini yang sudah luar biasa," kata Fadillah Sabri di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan saat ini banyak mahasiswa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya Kota Pangkalpinang, yang menjadi korban judi dan game online, sehingga mengganggu perkuliahan mahasiswa di daerah ini.
"Saya punya datanya, apalagi istri saya sedang melakukan penelitian judi online di Kota Pangkalpinang ini," katanya.
Ia menyatakan indikasi mahasiswa berjudi online ini, diantaranya malas kuliah, tidak selesai-selesai skripsi dan lainnya.
"Mohon maaf, ada anak teman saya yang ketagihan judi online ini dimana uang tuanya habis dan kuliahnya juga tidak selesai," katanya.
Menurut dia, meski taruhan judi online ini hanya Rp1.000 hingga Rp2.000 saja, namun judi tersebut menimbulkan ketagihan dan merusak mental para generasi muda ini.
"Saya berharap aparat dan pemerintah bersikap tegas dalam memberantas judi dan game online ini karena dapat merusak masa depan generasi penerus bangsa ini," katanya.