Kamis 27 Jun 2024 15:18 WIB

Wamenaker RI Sebut CoE UMM Jadi Percontohan yang Strategis

Ia berharap UMM bisa menjadi motor penggerak sekaligus percontohan sistem pendidikan.

Wakil Menteri (Wamen) Ketenagakerjaan Republik Indonesia Afriansyah Noor pada kunjungan dan sharing session bersama di Ruang Sidang Senat (RSS) Kampus Putih Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (27/6/2024).
Foto: Humas UMM
Wakil Menteri (Wamen) Ketenagakerjaan Republik Indonesia Afriansyah Noor pada kunjungan dan sharing session bersama di Ruang Sidang Senat (RSS) Kampus Putih Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (27/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakil Menteri (Wamen) Ketenagakerjaan Republik Indonesia Afriansyah Noor memuji terobosan program Center of Excellence (CoE) milik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Hal itu ia sampaikan pada kunjungan dan sharing session bersama di Ruang Sidang Senat (RSS) Kampus Putih, pada 27 Juni ini.

Menurutnya, CoE yang sudah dijalankan sejak 2017 tersebut sangat relevan dalam menyiapkan lulusan untuk langsung terjun di dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Pada kesempatan itu, ia juga sempat mengunjungi kelas-kelas CoE dan program vokasi UMM. Ia pun menyempatkan melihat langsung proses persiapan SDM yang unggul di Kampus Putih.

“Saya terkesan dengan program CoE dan juga Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M). Saya rasa ini menjadi aset yang baik, tidak hanya untuk UMM tapi juga untuk anak-anak muda dan lulusan yang akan bersaing di dunia kerja nanti. Terlebih ini juga bisa menjadi persiapan untuk menyambut Indonesia Emas 2045 sekaligus jadi modal besar untuk melakukan kolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan,” ungkap Afriansyah.

Lebih lanjut, Afriansyah mengatakan bahwa ia tidak heran jika UMM mampu menciptakan gagasan-gagasan berkemajuan dalam sektor pendidikan. Terlebih Persyarikatan Muhammadiyah juga terkenal dan berperan aktif dalam melahirkan para cendekiawan. Terbukti, dari seringnya kader-kader Muhammadiyah yang mendapat kepercayaan pemerintah menjadi menteri, mulai dari menteri pendidikan, menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan, dan lain sebagainya.

“Ekosistem pendidikan di UMM ini menurut saya sangat optimal. Mahasiswa dapat belajar di kampus, diberikan fasilitas dan program yang baik, lalu mahasiswa punya skill yang baik dan siap bekerja. Bahkan bisa bisa menjadi tenaga ahli di luar negeri. Apalagi kita memang kekurangan tenaga ahli yang bisa ditawarkan ke luar negeri. Selama ini kebanyakan hanya pada bidang asisten rumah tangga,” jelasnya.

Terakhir, ia berharap Kampus Putih UMM bisa menjadi motor penggerak sekaligus percontohan sistem pendidikan yang ada di Indonesia. “Kalau menteri pendidikan dan kebudayaan ke depan berasal dari Muhammadiyah, terutama orang yang menggagas CoE, saya optimis Indonesia ini bisa semakin maju. Sudah saatnya pakar-pakar pendidikan ini yang memegang kebijakan,” katanya.

Di sisi lain, Badan Pembina Harian (BPH) UMM Prof Fauzan menjelaskan bahwa pada dasarnya Kampus Putih memiliki dua misi penting untuk menjawab tantangan serta kebutuhan bangsa. Yakni dengan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul serta menerjunkan para pakar-pakar yang ahli di bidangnya ke masyarakat secara langsung. Menurutnya, dua misi tersebut harus dipenuhi oleh instansi pendidikan, mengingat hanya lewat pendidikanlah kemajuan bangsa bisa terwujud.

“UMM menghadirkan CoE berbasis program studi yang itu memang bertujuan menyiapkan mahasiswa untuk dunia kerja. Tapi perlu di ingat, para ahli yakni profesor juga harus terjun ke masyarakat dan memberikan solusi. Makanya UMM punya gebrakan program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M). Para profesor didorong untuk membuat terobosan untuk mengabdi langsung ke masyarakat. Ini juga sekaligus mematahkan stigma kalau profesor itu ekslusif,” kata penggagas CoE UMM itu.

photo
Wakil Menteri (Wamen) Ketenagakerjaan Republik Indonesia Afriansyah Noor pada kunjungan dan sharing session bersama di Ruang Sidang Senat (RSS) Kampus Putih Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (27/6/2024). - (Humas UMM)

Wakil Menteri (Wamen) Ketenagakerjaan Republik Indonesia Afriansyah Noor pada kunjungan dan sharing session bersama di Ruang Sidang Senat (RSS) Kampus Putih Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (27/6/2024). - (Humas UMM)

Fauzan juga menyinggung terkait hilirisasi pendidikan. Ia menjelaskan hilirisasi pendidikan yang dimaksud ialah dengan ngoptimalkan seluruh produk pendidikan untuk dimanfaatkan secara optimal. Yaitu bisa berupa hasil penelitian, gagasan, program, ide, dan lain sebagainya. “Saya bahkan punya istilah baru yang bisa digunakan, yakni PT. Hilirisasi UMM. Jadi semua produk dari UMM kami buatkan ekosistem yang baik dan terstruktur. Ini tidak lain tidak bukan sebagai upaya kebermanfaatan untuk bangsa,” jelasnya.

Sementara itu, Rektor UMM Prof Nazaruddin Malik menjelaskan bahwa kedatangan Wamenaker ini bisa menjadi motivasi dan inspirasi baru. Utamanya dalam meningkatkan orientasi prodi UMM untuk menyongsong pasar tenaga kerja domestik dan internasional. “Mudah-mudahan bisa jadi kolaborasi yang bagus antara UMM dan Kemenaker RI," katanya mengakhiri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement