Kamis 27 Jun 2024 15:26 WIB

Cegah Salah Konsumsi Kental Manis, Pemkot dan IBI Tangsel Gencarkan Edukasi untuk Para Ibu

Masih banyak ditemukan pemberian kental manis untuk anak, baik karena alasan ekonomi keluarga maupun faktor ketidaktahuan ibu.

Rep: Tim Cari Cuan/ Red: Partner
.
Foto: network /Tim Cari Cuan
.

 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Tangerang Selatan (Tangsel) bersama dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) menggelar edukasi pencegahan salah konsumsi kental manis dalam rangka memperingati Hari Bidan Nasional ke-73, di Kota Tangsel, Provinsi Banten, Rabu (26/6/2024). (Foto: Istimewa)
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Tangerang Selatan (Tangsel) bersama dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) menggelar edukasi pencegahan salah konsumsi kental manis dalam rangka memperingati Hari Bidan Nasional ke-73, di Kota Tangsel, Provinsi Banten, Rabu (26/6/2024). (Foto: Istimewa)

NEWS -- Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Tangerang Selatan (Tangsel) bersama dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) menggelar edukasi pencegahan salah konsumsi kental manis dalam rangka memperingati Hari Bidan Nasional ke-73, di Kota Tangsel, Provinsi Banten, Rabu (26/6/2024). Kegiatan yang dihadiri oleh bidan dan ibu dengan balita ini juga didukung oleh Pemerintahan Kota (Pemkot) Tangsel.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie yang hadir dalam kegiatan tersebut meminta masyarakat terutama ibu-ibu muda memperhatikan asupan susu yang diberikan untuk anak.

"Saya berharap kepada masyarakat terutama ibu-ibu muda pastikan anak mendapat air susu ibu (ASI) dan juga jangan sampai ada yang memberikan kental manis untuk anak ataupun sebagai pengganti ASI. Karena kental manis bukan susu untuk anak, gulanya sangat tinggi bisa mencapai 50 persen karena itu tidak baik untuk kesehatan anak,” ujar Benyamin Davnie dalam keterangannya pada Kamis (27/6/2024).

Persoalan kesalahan konsumsi kental manis hingga saat ini masih menjadi sorotan berbagai pihak. Sebab, masih banyak ditemukan pemberian kental manis untuk anak, baik karena alasan ekonomi keluarga maupun faktor ketidaktahuan ibu.

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menghadiri kegiatan Hari Bidan Nasional ke-73, di Kota Tangsel, Provinsi Banten, Rabu (26/6/2024). (Foto: Ist)
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menghadiri kegiatan Hari Bidan Nasional ke-73, di Kota Tangsel, Provinsi Banten, Rabu (26/6/2024). (Foto: Ist)

Ketua Harian YAICI Arif Hidayat mengatakan, edukasi kental manis perlu dilakukan secara berkelanjutan. Pemerintah melalui BPOM, lanjut dia, telah mengeluarkan ketentuan penggunaan dan promosi kental manis sejak 2018 yang lalu. "Namun edukasi untuk masyarakat perlu terus dilakukan mengingat selalu ada orang tua baru, kelahiran baru, serta bayi dan balita yang baru lahir. Para orang tua baru inilah yang berpotensi memberikan kental manis untuk anak bila tidak mendapat edukasi gizi yang tepat,” jelas dia.

Anggota DPRD Tangsel Putri Ayu di hadapan para bidan menyampaikan harapannya agar bidan dapat mengambil peran penting dalam meneruskan edukasi mengenai bahaya penggunaan kental manis bukan untuk dikonsumsi sebagai minuman susu anak.

“Ibu-ibu yang kesulitan memberikan ASI, jika tidak diedukasi akan beralih ke kental manis yang harganya lebih ekonomis,” jelas Putri Ayu. “Sekarang itu era digital, informasi sangat masif. Kecenderungan masyarakat adalah memilih informasi yang disukai, lalu mencari pembenaran. Jika ibu tidak dibekali dengan pengetahuan gizi, maka kita tidak akan bisa menyelesaikan kesalahan konsumsi kental manis ini.”

Oleh karena itu, sambung Putri Ayu, bidan sebagai tenaga kesehatan yang dekat dengan masyarakat memiliki peran penting untuk memutus mata rantai kesalahan konsumsi susu ini. “Bidan harus bisa mengikuti transformasi digital, memanfaatkan berbagai platform untuk memberikan edukasi gizi untuk ibu,” jelasnya.

Ketua IBI Tangsel, Eni Rohaeni, menegaskan IBI bersama Pemkot Tangsel terus mengedukasi masyarakat tentang pemberian ASI eksklusif. “Kami harap selanjutnya bidan anggota IBI dapat terus menularkan edukasi gizi, dan juga turut serta mensosialisasikan ke masyarakat untuk tidak memberikan kental manis sebagai minuman susu anak,” kata dia menandaskan.

sumber : https://cari.republika.co.id/posts/315970/cegah-salah-konsumsi-kental-manis-pemkot-dan-ibi-tangsel-gencarkan-edukasi-untuk-para-ibu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement