REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/6/2024) sore, ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 62,31 poin atau 0,90 persen ke posisi 6.967,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,10 poin atau 1,29 persen ke posisi 874,39.
“Bursa regional Asia bergerak melemah yang tampaknya dipengaruhi tumbuh melambatnya data profit industrial China, tren melemahnya nilai mata uang yen Jepang dan hengkangnya bank-bank Eropa dari Rusia," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Biro Statistik China menyampaikan bahwa profits earned industrial firms pada Mei 2024 tumbuh 3,4 persen atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 4,3 persen sebelumnya, tidak terlepas di tengah rapuhnya pemulihan ekonomi akibat lemahnya permintaan domestik, risiko deflasi, dan penurunan properti.
Selain itu, pasar juga menimbang kondisi ekonomi Jepang sehubungan semakin melemahnya nilai kurs yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sehingga, pasar menantikan prospek kebijakan moneter Bank of Japan sehubungan dengan depresiasi yen yang tajam.
Sentimen lainnya yaitu pasar khawatir hubungan Rusia dan Eropa semakin memanas sehingga akan merusak tatanan transaksi keuangan layanan perbankan hal ini disebabkan hengkangnya bank-bank Eropa dari Rusia.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Pesko mengatakan, bank-bank Eropa yang hengkang dari Rusia akan merugikan perusahaan-perusahaan Barat dan Rusia dan mengungkapkan banyaknya bisnis Barat yang masih beroperasi dan menggunakan layanan perbankan di Rusia.
Kondisi ini tentunya akan merugikan blok barat dan Rusia dalam menjalankan fungsi dan layanan perbankan. Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu dipimpin sektor keuangan yang naik 1,14 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor teknologi yang naik masing-masing sebesar 1,06 persen dan 0,92 persen.
Sedangkan, dua sektor turun yaitu sektor barang industri turun paling dalam minus 0,06 persen, diikuti sektor transportasi & logistik yang turun sebesar 0,06 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ARTI, TAYS, FWCT, WIIM dan KKGI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SBAT, TOPS, BTEK, INOV, dan JARR.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 677.575 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,33 miliar lembar saham senilai Rp15,11 triliun. Sebanyak 306 saham naik, 239 saham menurun, dan 239 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 325,60 poin atau 0,82 persen ke 39.341,50 indeks Hang Seng melemah 373,45 poin atau 2,06 persen ke 17.716,47, indeks Shanghai melemah 26,67 poin atau 0,90 persen ke 2.945,85, dan indeks Strait Times menguat 11,65 poin atau 0,35 persen ke 3.343,35.