Jumat 28 Jun 2024 13:45 WIB

Penjualan Zeekr Melonjak karena China Mendominasi Pasar Kendaraan Listrik Rusia

Dari Mei 2023 --- April 2024, merek China dominasi penjualan mobil listrik di Rusia

Seorang petugas keamanan berjalan melewati logo kendaraan listrik (EV) premium baru Geely merek Zeekr di pabriknya di Ningbo, Provinsi Zhejiang, China.
Foto: REUTERS/Yilei Sun
Seorang petugas keamanan berjalan melewati logo kendaraan listrik (EV) premium baru Geely merek Zeekr di pabriknya di Ningbo, Provinsi Zhejiang, China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan kendaraan listrik (EV) Zeekr telah melonjak di Rusia pada tahun lalu, menempatkan produsen mobil Tiongkok di depan persaingan lokal di sektor kendaraan listrik (EV) yang kecil namun berkembang pesat di Rusia. Produsen mobil China telah menguasai lebih dari separuh pasar mobil Rusia sejak pesaing mundur dari negara tersebut, berikut teknologi dan pengetahuan, setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022.

Pemerintahan di Eropa dan Amerika Serikat semakin waspada terhadap dominasi China di sektor kendaraan listrik. Akan tetapi Rusia, alih-alih mengenakan tarif, malah merangkul merek Tiongkok di semua sektor otomotif untuk menopang industri mobilnya.

Dari Mei 2023 hingga April 2024, lebih dari 20.500 kendaraan listrik baru terjual di Rusia, melonjak sekitar 350 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan merek China menyumbang lebih dari separuh penjualan, menurut data dari lembaga analisis Rusia Autostat. Produsen mobil Rusia menjual kurang dari 4.000 kendaraan listrik baru pada periode tersebut, sementara 1,28 juta mobil penumpang terjual secara keseluruhan.

Perkembangan pasar kendaraan listrik terhambat oleh kurangnya infrastruktur pengisian daya di seluruh wilayah Rusia yang luas, dan ketergantungan Moskow pada sumber daya minyak dan gas yang berlimpah. Namun, lebih banyak kendaraan listrik yang terjual dalam 12 bulan terakhir dibandingkan dekade sebelumnya.

Zeekr (ZK.N), jenama kendaraan asal China, memimpin meskipun tidak memiliki perwakilan resmi di Rusia, dengan lebih dari 8.000 mobil terjual sejak Juni tahun lalu, menurut Irina Frank, kepala Frank-Auto dealer di Moskow.

Masyarakat Rusia menjadi lebih tertarik pada kendaraan listrik seiring dengan semakin banyaknya stasiun pengisian daya yang dibangun, konsumen memahami penghematan bahan bakar, dan dealer meningkatkan pemeliharaan, kata Frank.

"Di China, lebih dari 30 persen masyarakatnya menggunakan mobil listrik. Bagi kami, masih kurang dari 2 persen," kata Frank. "Pendapat saya adalah kita akan mencapai lebih dari 25 persen pada tahun 2035."

Direktur Pemasaran diler yang menjual model Zeekr Vadim Marzlikin yakin masuknya Zeekr secara resmi ke pasar Rusia akan meningkatkan pertumbuhan, walau sebenarnya faktor daya beli juga jadi kunci. "Itu semua tergantung pada daya beli, persaingan dan situasi perekonomian," kata Merzlikin.

Merzlikin menyebut sebagian besar pembelinya lebih kaya dibandingkan rata-rata orang Rusia, dan mobil premium merupakan satu-satunya kategori kendaraan listrik yang tersedia secara luas. Merzlikin menambahkan 40 persen pemilik kendaraan listrik memiliki fasilitas pengisian daya di rumah.

Zeekr X, sebuah SUV kompak, dijual dengan harga sekitar 4 juta rubel (46.136 dolar AS), serupa dengan harga di Eropa. Evolute i-Space Rusia, model serupa yang dibuat oleh perusahaan swasta Motorinvest, berharga 3 juta rubel.

Moskvich 3e, bagian dari upaya Rusia untuk menghidupkan kembali dan memodernisasi karya klasik era Soviet, harganya hanya lebih dari 3 juta rubel. Lada e-Largus dari produsen mobil terkemuka Rusia Avtovaz masih dalam pengembangan dan kemungkinan akan menjadi pilihan yang lebih terjangkau, meski harganya belum diumumkan.

Zeekr dimiliki oleh Geely (0175.HK), yang juga memiliki merek Volvo, Polestar, dan Lotus, serta memproduksi mobil rancangan Swedia di Tiongkok. Zeekr terdaftar di Bursa Efek New York pada bulan Mei dengan aset 6,8 miliar dolar AS. Dalam sebuah pernyataan, Zeekr mengatakan bahwa mereka belum memasuki pasar Rusia dan tidak memiliki jaringan penjualan yang resmi disana.

Maxim Sokolov, kepala Avtovaz, pada bulan Maret mendesak negara untuk melindungi pasar domestik dari semua produsen mobil China, baik yang bertenaga listrik atau bahan bakar fosil. "Merek China telah menaklukkan pasar Rusia dengan sangat cepat," katanya, "menggantikan merek Jepang, Korea, Jerman, Amerika, dan Prancis."

Pangsa pasar Tiongkok di pasar Rusia telah melonjak dari kurang dari 10 persen menjadi lebih dari 50 persen dalam dua tahun sejak dimulainya konflik besar-besaran di Ukraina, dan prasangka terhadap mobil Tiongkok secara bertahap memudar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement