REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menilai, isu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bakal cawe-cawe pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 terlalu konspiratif. Willy menganggap, isu yang bergulir terkait dengan pencalonan pada Pilgub Jakarta 2024 masih bersifat dinamika belaka.
Dalam hal ini, sambung dia, Nasdem bakal memiliki prasangka yang positif menyikapi tudingan terhadap Jokowi. "Kami positive thinking, kami husnudzon saja karena ini sinergi. Kalau itu dikaji, nanti enggak selesai-selesai," kata Willy setelah menggelar konferensi pers terkait dengan persiapan Kongres III Partai Nasdem di Jakarta, Jumat (28/6/2024).
Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsyi menudung, Presiden Jokowi telah menyodorkan nama anaknya, yaitu Kaesang Pangarep yang merupakan ketua umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kepada partai-partai politik untuk maju pada Pilgub Jakarta.
Dalam hal tersebut, Kaesang disodorkan ke partai agar dipasangkan dengan Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 M Ridwan Kamil. Namun, hal itu sudah dibantah oleh pihak Istana. Karena itu, Willy enggan menanggapi lebih jauh terkait dengan pernyataan Sekjen PKS soal Jokowi menyodorkan Kaesang.
Menurut dia, kebenaran isu tersebut bisa dikonfirmasikan lagi kepada yang bersangkutan. Namun, sejauh ini Nasdem belum menerima sodoran nama putra bungsu Presiden Jokowi itu untuk Pilgub Jakarta 2024.
Menurut Willy, yang dipimpin oleh Surya Paloh tersebut bakal memberi kontribusi yang terbaik untuk Jakarta, khususnya dalam pilkada. Nasdem, kata dia, akan menjadi partai yang terakhir dalam menerbitkan surat rekomendasi bagi calon gubernur Jakarta.
"DKI ini banyak lucu-lucuannya teman-teman. Siapa yang digadang-gadang, tetapi siapa yang diberi rekomendasi gitu. Jadi, kita lihat saja," kata Willy.