Sabtu 29 Jun 2024 06:10 WIB

Bruno Mars Terancam Batal Tampil di Malaysia karena Dituduh Pro Israel, Bagaimana di RI?

Bruno Mars direncanakan tampil di Jakarta pada 13-14 September.

Dalam pengambilan video yang disediakan oleh CBS dan Recording Academy ini, Bruno Mars tampil
Foto: AP/CBS/Recording Academy
Dalam pengambilan video yang disediakan oleh CBS dan Recording Academy ini, Bruno Mars tampil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Konser Bruno Mars yang dijadwalkan dihelat di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 17 September 2024, terancam batal. Gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) Malaysia, sebuah gerakan tanpa kekerasan untuk Palestina yang mempromosikan boikot, divestasi dan sanksi ekonomi terhadap Israel, telah menyerukan boikot terhadap konser tersebut, dilansir dari the sun.

Bruno Mars dinilai menjadi artis yang mendukung Israel. Konsernya di Tel Aviv pada 4 Oktober 2023 lalu menunjukkan jika artis kelahiran Hawai, Amerika Serikat tersebut menunjukkan sikapnya dalam membela Israel saat di dalam konser. Dia menyanyikan lagu Ani Ohev Otach yang berarti aku mencintai kamu. Sementara itu, Bruno Mars juga memilih bungkam mengenai agresi Israel yang berlangsung di Palestina.

Baca Juga

The Sun melaporkan, penggemar bintang pop Amerika tersebut memiliki perasaan campur aduk terkait ancaman permintaan boikot saat dia tampil di Kuala Lumpur pada 17 September mengingat dugaan dukungannya terhadap rezim Israel.  Vanessa, yang telah menjadi penggemarnya sejak tahun 2010, mengatakan dia awalnya berpikir untuk mendapatkan tiket tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya setelah mengetahui tentang pertunjukan Mars di Tel Aviv.“Genosida terhadap Palestina telah terjadi selama beberapa dekade,"ujar manajer media sosial tersebut.

photo
Bruno Mars - ( EPA/IAN LANGSDON)

“Mars harus melangkah maju dan mengecam pemerintah Israel, karena sudah banyak contoh militer Israel melakukan kekejaman terhadap warga Palestina. “Jika Anda diam saja, berarti Anda tidak tahu apa-apa atau ikut terlibat,” kata pria berusia 24 tahun itu.

Hal senada juga dirasakan oleh terapis kesehatan mental, Alia Alias. Dia mengatakan bahwa ia menolak membeli tiket meskipun ia adalah penggemar berat Mars. “Awalnya saya tidak terlalu memikirkan konser tersebut hingga saya melihat pernyataan BDS Malaysia. Saya tahu organisasi ini sedang melakukan penelitian, itulah sebabnya saya memilih untuk tidak hadir,” kata Alia, 35 tahun.

Ia mengatakan pembatalan konser Mars bukanlah masalah besar.“Kami kedatangan [penyanyi Inggris-Albania] Dua Lipa dan [band pop rock Amerika] Lany, dan saya yakin mereka akan menebusnya,” kata Alia.

Namun, ia ragu konser tersebut dibatalkan hanya karena ada pihak yang kesal dengan Mars.“Hal-hal ini membutuhkan waktu lama untuk direncanakan. Tapi saya tidak heran jika ada protes kecil-kecilan di luar venue,” imbuh dia.

Namun, seorang mahasiswa yang ingin dikenal sebagai Matt mengatakan konser tersebut harus tetap dilanjutkan karena Mars tidak pernah menyatakan dukungannya kepada tentara Israel.“Saya kira boikot ini seharusnya hanya berlaku pada tokoh masyarakat yang aktif mendukung rezim Zionis,” ujar dia.

Matt mengatakan pembatalan konser Mars akan lebih merugikan Malaysia dibandingkan artisnya sendiri.“Dia adalah bintang yang sangat besar. Membatalkan konser ini hanya akan menjadi kesempatan yang terlewatkan bagi negara kita,” kata dia.

Pada tanggal 21 Juni, penyelenggara konser Live Nation mengumumkan bahwa Mars akan mengadakan pertunjukan satu malam di Stadion Nasional Bukit Jalil. Mars – yang terkenal dengan lagu hits seperti Grenade, Just The Way You Are dan Versace On The Floor – terakhir kali tampil di Malaysia pada tahun 2018.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement