Selasa 11 Jun 2024 15:39 WIB

Bus Shalawat Berhenti Beroperasi Jelang Puncak Haji, Harga Taksi Melambung Tinggi

Jamaah yang ingin ke Masjidil Haram bisa naik taksi tapi harganya naik.

Red: Karta Raharja Ucu
Jamaah haji Indonesia melintas di depan bus Shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah, Arab Saudi, Kamis (20/6/2024). Setelah sempat berhenti sementara karena rangkaian prosesi Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), bus yang mengantarkan jamaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram tersebut kembali beroperasi pada Kamis 20 Juni 2024 pukul 00.30 waktu Arab Saudi.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jamaah haji Indonesia melintas di depan bus Shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah, Arab Saudi, Kamis (20/6/2024). Setelah sempat berhenti sementara karena rangkaian prosesi Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), bus yang mengantarkan jamaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram tersebut kembali beroperasi pada Kamis 20 Juni 2024 pukul 00.30 waktu Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menjelang wukuf di Arafah, Sabtu, 15 Juni 2024, jamaah haji Indonesia diminta tidak memaksakan diri untuk ke Masjidil Haram dan lebih baik beristirahat guna mempersiapkan mental dan spiritual. Pasalnya layanan Bus Shalawat dihentikan sementara waktu sejak hari ini, Selasa (11/6/2024) pukul 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

"Kami tidak menyarankan untuk memaksakan diri ke Masjidil Haram agar bisa siap untuk melaksanakan wukuf,” kata Kasie Layanan Transportasi Daker Makkah Syarif Rahman di Mekkah, Senin (11/6/2024).

Dia menjelaskan, saat ini memasuki masa tenang persiapan puncak haji. “Layanan bus Shalawat menjelang wukuf di Arafah itu akan berhenti sementara, itu mulai besok tanggal 4 Zulhijah 1445 H atau 11 Juni 2024 jam 12 siang. Jadi setelah itu, istilahnya sudah memasuki masa tenang untuk persiapan wukuf di Arafah,” kata Syarif.

Bus Shalawat adalah bus yang disiapkan Kementerian Agama sebagai alat transportasi para jamaah haji Indonesia dari hotel Masjidil Haram di Mekkah. Bus ini beroperasional selama 24 jam dan gratis.