Sabtu 29 Jun 2024 17:02 WIB

Jumlah Bom Amerika Serikat untuk Zionis Israel dalam Perang Gaza Buat Bulu Merinding

Lebih dari 10 ribu bom dan rudal Amerika Serikat dijatuhkan ke Gaza

Ilustrasi Perang Gaza, Lebih dari 10 ribu bom dan rudal Amerika Serikat dijatuhkan ke Gaza
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Ilustrasi Perang Gaza, Lebih dari 10 ribu bom dan rudal Amerika Serikat dijatuhkan ke Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Amerika Serikat telah mengirimkan lebih dari 10 ribu bom dan rudal kepada Israel sejak operasi militer mulai dilancarkan di Gaza Oktober lalu, ungkap kantor berita Reuters dengan mengutip dua pejabat Amerika Serikat.

Pemberitaan itu mengatakan pengiriman senjata tersebut termasuk sedikitnya 14.000 MK-84 yang masing-masing seberat 2.000 pon (925 kg) dan 6.500 bom MK-82 seberat 500 pon (230 kg).

Baca Juga

Kiriman itu juga mencakup 3.000 rudal udara-ke-darat berpemandu presisi Hellfire, 1.000 bom penghancur bunker, serta 2.600 bom berdiameter kecil yang dijatuhkan dari udara.

Amerika Serikat belum melakukan perubahan signifikan apa pun yang akan membatasi tingkat dukungan militer Amerika Serikat kepada Israel, kata laporan itu.

Pentagon alias markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat belum menanggapi permintaan komentar Sputnik mengenai masalah ini.

Sebelumnya pada Rabu (26/6/2024), seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah negara adidaya itu telah mengirim senjata ke Israel senilai 6,5 miliar dolar AS (Rp106,27 triliun).

Pemerintahan Biden saat ini hanya menahan satu kelompok pengiriman bom seberat 2.000 pon, yang diminta Israel.

Amerika Serikat dikabarkan saat ini sedang meninjau permintaan tersebut di tengah kekhawatiran bahwa Israel akan menggunakannya di wilayah padat penduduk di Rafah.

Namun menurut laporan tersebut, Amerika Serikat diperkirakan akan segera mencabut penundaan pengiriman bom jenis seberat 500 pon yang juga telah ditahan itu.

Israel dilaporkan akan membutuhkan bom-bom itu jika terjadi konflik yang lebih dalam dengan Hizbullah di perbatasannya sebelah utara dengan Lebanon.

Sebelumnya, Amerika Serikat terus menahan pengiriman bom seberat 2.000 pon (907 kg) ke Israel sambil meninjau kekhawatiran tentang potensi penggunaannya di daerah padat penduduk, kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Selasa (18/6/2024)

"Kami terus meninjau satu pengiriman yang telah dibicarakan oleh Presiden (Joe) Biden sehubungan dengan bom seberat 2.000 pon karena kekhawatiran kami tentang penggunaannya di daerah padat penduduk seperti Rafah," kata Blinken dalam konferensi pers bersama Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Namun selain itu, semua bantuan keamanan Amerika Serikat lainnya untuk Israel terus disalurkan tanpa gangguan, ujar Blinken.

Bantuan keamanan Amerika Serikat untuk Israel dalam rangka memberikan pencegahan kuat yang membantu mencegah lebih banyak konflik dan Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan tersebut, tambah Blinken.

Seperti dipaparkan kementerian kesehatan di Gaza pada Senin (17/6), jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, ketika konflik Israel-Hamas meningkat, telah bertambah menjadi 37.347 warga Palestina tewas.

Sementara itu, terdapat lebih dari 85.372 warga Palestina terluka, kata kementerian kesehatan di wilayah kantong tersebut.

Sebelumnya pada 7 Oktober 2023, kelompok gerakan Palestina Hamas menyerang Israel dari Gaza yang menewaskan sekitar 1.100 personel militer dan warga sipil Israel serta menculik sekitar 240 orang lainnya.

Israel kemudian melancarkan serangan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza dan memulai invasi darat ke Gaza dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.

photo
Bagaimana AS TErlibat Genosida di Gaza? - (Republika)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement