Sabtu 29 Jun 2024 17:16 WIB

Mengapa Banyak Judi Online di Bogor? Ini Faktor Penyebabnya Menurut Pengamat

Bogor merupakan wilayah yang berkembang pesat.

Red: Teguh Firmansyah
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso (kedua kiri) bersama jajaran menunjukkan sejumlah barang bukti kejahatan saat rilis kasus judi online di Mako Polresta Bogor Kota, Jln. Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/6/2024).. Sat Reskrim Polresta Bogor Kota menangkap tersangka kakak beradik yang menjadi agen perekrut 70 selebgram guna mempromosikan situs judi online melalui akun media sosial yang memiliki pengikut yang banyak.
Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso (kedua kiri) bersama jajaran menunjukkan sejumlah barang bukti kejahatan saat rilis kasus judi online di Mako Polresta Bogor Kota, Jln. Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/6/2024).. Sat Reskrim Polresta Bogor Kota menangkap tersangka kakak beradik yang menjadi agen perekrut 70 selebgram guna mempromosikan situs judi online melalui akun media sosial yang memiliki pengikut yang banyak.

REPUBLIKA.CO.ID ,KABUPATEN BOGOR - Pengamat sosial budaya dari Universitas Pakuan (Unpak) Dr Agnes Setyowati H M Hum menyampaikan beberapa alasan yang menyebabkan wilayah Bogor Jawa Barat, menjadi salah satu daerah paling tinggi terpapar judi online.

"Bogor adalah kota yang terletak di sekitar Jabodetabek, yang merupakan salah satu wilayah dengan infrastruktur internet yang berkembang pesat di Indonesia," kata Agnes di Kabupaten Bogor, Sabtu.

Baca Juga

Ketersediaan akses internet yang cepat dan stabil menjadi faktor penting dalam mendorong popularitas judi online di wilayah tersebut.

Selain itu, katanya, Bogor juga merupakan salah satu kota yang padat penduduk di Indonesia. Kepadatan penduduk yang tinggi memungkinkan adanya lebih banyak individu yang tertarik dan berpartisipasi dalam judi. 

Faktor berikutnya, gencarnya promosi dan marketing. Menurut dia, dengan ditangkapnya sejumlah selebgram yang mempromosikan situs judi online di Bogor, terindikasi adanya upaya pemasaran yang kuat, dan tentu saja itu bisa mempengaruhi tingginya jumlah pemain judi online di wilayah tersebut.

Ia mengatakan, perlu penelitian dan pengamatan juga tentang adanya budaya perjudian, karena budaya perjudian di suatu wilayah dapat mempengaruhi popularitas judi online.

"Jika perjudian dianggap umum atau diterima di masyarakat, maka kemungkinan besar judi online juga akan memiliki basis penggemar yang kuat," kata Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Unpak ini.

Selain itu, kata Agnes, perlu juga mengamati komunitas dan jaringan tertentu. Karena, kadang-kadang popularitas judi online di suatu wilayah bisa dipengaruhi oleh adanya komunitas atau jaringan sosial yang kuat yang aktif dalam aktivitas perjudian online.

Jika ada kelompok-kelompok atau komunitas yang berbagi minat dalam judi online di Bogor, ini bisa mempengaruhi peningkatan popularitas perjudian online di kota tersebut.

Kemudian, menurut dia, faktor ekonomi dan kondisi keuangan masyarakat di suatu wilayah juga dapat mempengaruhi popularitas judi online.

"Jika ada ketidakstabilan ekonomi atau tingkat pengangguran yang tinggi di Bogor, ada orang-orang yang mungkin mencari cara untuk menghasilkan uang tambahan melalui perjudian online," tuturnya.

Lalu, faktor demografis juga berpengaruh, seperti usia, pendidikan, dan pemahaman individu terhadap risiko juga dapat berperan dalam popularitas judi online di suatu wilayah.

Agnes memberikan contoh, jika mayoritas populasi di Bogor adalah orang muda yang terbiasa dengan teknologi dan internet. Mereka lebih memungkinkan untuk bisa terlibat dalam judi online.

Berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), perputaran uang judi online dari wilayah Bogor mencapai Rp1,1 triliun, terdiri atas Kota Bogor Rp612 miliar, dan Kabupaten Bogor Rp567 miliar.

Angka tersebut menempatkan Kota Bogor dan Kabupaten Bogor berada di urutan kedua dan ketiga sebagai daerah dengan nilai transaksi terbesar se-Indonesia di bawah Jakarta Barat dengan nilai Rp792 miliar yang menempati urutan pertama.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement