REPUBLIKA.CO.ID, MANADI -- PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi (Samrat) menyiapkan puluhan personil untuk melayani kepulangan jamaah haji asal Sulawesi Utara (Sulut) pada Ahad.
"Persiapan personil untuk melayani kepulangan jamaah haji pada hari ini yakni Avsec 25 personil, BKO TNI AU sebanyak enam personil, dan POLRI enam personil," kata GM Bandara Samrat Maya Damayanti di Manado, Minggu.
Pihaknya sangat siap untuk melayani selama beberapa hari ke depan untuk kepulangan jamaah haji di Sulut.
Khusus untuk kedatangan berlangsung pada tanggal 30 Juni sampai dengan 3 Juli 2024, pada pukul 04:00 WITA.
Pihaknya mengharapkan semua personil dapat melayani dengan baik, karena jamaah haji sebagian adalah lanjut usia (lansia). "Prioritaskan jamaah haji lansia," katanya.
Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara (Sulut) Sarbin Sehe menjelaskan, jamaah haji asal Kota Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondouw (Bolmong) rencananya tiba pertama di Kota Manado.
"Pada penerbangan pertama ini ada sebanyak 321 orang haji asal Kota Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondouw," katanya.
Secara keseluruhan jamaah haji asal Sulut beranggotakan sebanyak 712 orang, dan yang meninggal di tanah suci satu orang.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji Dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara Wahyudin Ukoli mengatakan, jamaah dijemput langsung oleh PPIHD, juga dari panitia Kemenag Sulut di Bandara, serta keluarga dan langsung diberangkatkan ke Kotamobagu dan Bolmong pada waktu itu juga.
Nampak di Bandara Samrat ratusan warga yakni dari kalangan keluarga yang datang untuk menjemput jamaah haji setempat.
Sebelumnya, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memfasilitasi jamaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjidil Haram, untuk melihat dan berdoa di depan Kabah. Ada sejumlah jamaah yang sejak awal kedatangan di Makkah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah yang diantar PPIH ke Masjidil Haram.
Tahun ini Indonesia mendapat kuota 221 ribu jamaah haji. Selain itu, Indonesia juga mendapat 20 ribu kuota tambahan. Sehingga total kuota Indonesia adalah 241 ribu, terdiri atas 213.320 jamaah haji reguler dan 27.680 jamaah haji khusus.
Menjadi tugas PPIH untuk memastikan seluruh jamaah yang berangkat tahun ini dapat menunaikan ibadah haji, baik secara mandiri maupun melalui mekanisme safari wukuf bagi yang sakit dan non mandiri, serta badal haji bagi yang wafat atau yang sakit dengan kondisi tidak memungkinkan untuk disafariwukufkan.