Ahad 30 Jun 2024 15:07 WIB
Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan, pasca Armuzna jumlah jamaah sakit di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menurun dibanding tahun sebelumnya.
“Kebijakan murur pada pergerakan jamaah saat puncak haji dari Arafah ke Muzdalifah, lalu Mina (Armuza) tahun ini berdampak positif dengan berkurangnya jemaah kelelahan pasca Armuzna dibanding tahun lalu,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.
Ia menjelaskan, murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Jamaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
Selain menurunnya jamaah sakit pasca Armuzna di KKHI, Widi menyampaikan, tahun ini, jumlah jamaah haji sakit yang disafariwukufkan berjumlah 53 orang.
“Menurun cukup banyak dibanding tahun 2023 yang berjumlah 238 jamaah, untuk membawa jamaah ke Arafah saat itu dibutuhkan 15 bus, dengan 6 bus di antaranya khusus untuk jamaah yang harus berbaring,” katanya.