Senin 01 Jul 2024 07:36 WIB

Hikmah 3 Peristiwa antara Nabi Musa dan Khidir

Sebelumnya, Nabi Musa AS selalu mengomentari setiap perbuatan Nabi Khidir AS.

Dalam Alquran Nabi Musa dan Nabi Khidir bertemu di sebuah lokasi (Ilustrasi)
Dalam Alquran Nabi Musa dan Nabi Khidir bertemu di sebuah lokasi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu ketika, Nabi Musa AS menyampaikan ceramah kepada umatnya, Bani Israil. Kemudian, seorang dari para pendengar bertanya kepada saudara Nabi Harun AS itu.

"Wahai Musa, siapakah orang yang paling banyak ilmunya?" tanya dia.

Baca Juga

Karena merasa bahwa dirinya adalah utusan Allah, maka Musa pun menjawab, "Aku."

Allah SWT langsung menegur nabi-Nya itu. Wahyu Allah turun kepadanya, memberi tahu Nabi Musa AS bahwa ada sosok yang lebih alim daripada dirinya.

Rasul dari kalangan Bani Israil ini pun menyadari kekeliruannya. Setelah memohon ampun, ia meminta kepada Allah agar dipertemukan dengan orang alim tersebut. Sebab, Musa ingin berguru kepadanya.

Allah kemudian menyuruh Nabi Musa AS untuk mengadakan perjalanan. Hingga di suatu titik dekat pantai, ia pun dipertemukan dengan sosok alim yang dimaksud, yakni Nabi Khidir AS.

Kisah Nabi Musa dan Khidir diabadikan dalam Alquran surah al-Kahfi ayat ke-60 hingga 82. Begitu pula dengan sejumlah hadis Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW menerangkan kisah ini kepada para sahabat lantaran banyaknya hikmah yang terkandung di dalamnya.

Dalam surah al-Kahfi, dikisahkan bahwa Nabi Khidir yang ditemani Nabi Musa AS berlayar dengan perahu milik seseorang yang baik kepada mereka. Namun, sesampainya di pelabuhan tujuan, diam-diam Khidir AS justru melubangi perahu tersebut. Melihatnya, Nabi Musa AS heran dan bertanya, "Mengapa engkau merusak perahu milik orang yang sudah berbuat baik kepada kita?"

Padahal, sebelumnya Nabi Musa sudah berjanji kepada Khidir bahwa dirinya tidak akan bertanya apa pun. Karena mengingat janjinya itu, Musa AS lalu meminta maaf. Dan mereka pun kembali melanjutkan perjalanan.

Keduanya lalu menyaksikan beberapa anak sedang bermain gembira. Kemudian, Nabi Khidir AS memanggil seorang anak dan membawanya ke tempat sepi. Seketika, anak itu dibunuhnya.

Menyaksikan itu, Musa AS sontak emosi. "Mengapa engkau membunuh jiwa yang tak berdosa!?"

Nabi Khidir AS lalu mengingatkannya pada janjinya untuk tak bertanya. Maka persoalan itu pun tidak diungkitnya lagi.

Perjalanan diteruskan. Kedua insan mulia ini tiba di sebuah desa. Mereka menyaksikan dinding sebuah rumah yang hampir roboh. Khidir AS lalu membetulkan dinding tersebut.

Melihat perbuatan itu, Musa AS mengomentari, "Mengapa engkau tidak meminta upah dari perbuatanmu itu kepada si pemilik rumah?"

Sampai di sini, Khidir AS akhirnya mengatakan, kebersamaan Musa AS dengan dirinya telah berakhir. Sudah tiga kali nabi Bani Israil itu bertanya kepadanya, tentang tiga perkara yang dilakukannya.

Hikmah di balik peristiwa ....

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement