REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN pangan atau ID Food akan memperkuat sektor perikanan sebagai salah satu lini bisnis prioritas. VP Sekretaris Perusahaan ID Food Yosdian Adi Pramono mengatakan hal tersebut bertujuan mendorong pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan nasional sebagai sektor unggulan penyumbang devisa negara.
"ID Food melalui PT Perikanan Indonesia (Perindo) telah menyiapkan rencana strategis pengembangan bisnis perikanan," ujar Yosdian dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (1/7/2024).
Yosdian memaparkan rencana tersebut meliputi upaya meningkatkan ekspor komoditas perikanan bernilai tambah, peningkatan customer, dan pembukaan pasar ekspor baru. Yosdian mengatakan, ekspor komoditas perikanan bernilai tambah dilakukan melalui intensifikasi program ekspor tuna loin dan gurita.
"Tuna dan gurita menjadi dua komoditas unggulan PT Perikanan Indonesia yang telah diekspor ke sejumlah negara," sambung Yosdian.
Yosdian memaparkan Perindo pada 2023 telah berhasil meningkatkan volume ekspor sebesar 97 persen atau setara 573 ton untuk enam negara tujuan dengan menggandeng 10 buyers. Menurut Yosdian, pertumbuhan angka ekspor ini bentuk keseriusan perseroan dalam memperkuat lini bisnis perikanan.
"Saat ini holding BUMN pangan mengelola tiga lini bisnis utama, yaitu pertanian dan agroindustri, peternakan dan perikanan, serta perdagangan dan logistik," ucap Yosdian.
Yosdian menyampaikan ekspor produk perikanan dan kelautan Perindo telah menjangkau pangsa pasar hingga 11 negara, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Filipina, Cina, Vietnam, Singapura, Korea Selatan, Malaysia, Australia, dan Sri Lanka. Yosdian menyebut komoditas yang sudah diekspor antara lain Gurita, Tuna, Cakalang, Ikan kembung, Ikan Kaca Piring, Fillet Cuttlefish, Layang, dan Marlin.
"Untuk aktivitas penangkapan, PT Perikanan Indonesia berfokus pada tujuh komoditas utama perikanan seperti Tongkol, Cakalang, Tuna, Layang, Kembung, Tenggiri, dan Cephalopod (gurita, cumi dan sotong)," kata Yosdian.