Selasa 02 Jul 2024 08:10 WIB

Ketika Rasulullah Ditanya, Kapan Hari Kiamat

Sesuai petunjuk dari Allah, Rasulullah SAW pun menjawab perihal hari kiamat.

ILUSTRASI Rasulullah SAW.
Foto: dok publicdomainpictures
ILUSTRASI Rasulullah SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang beriman dan berislam pasti meyakini akan datangnya hari kiamat. Hal itu juga mengisyaratkan, semua Muslim mempercayai bahwa alam semesta hanyalah sementara dan kelak akan menemui kehancuran total. Ini tidak berarti pesimisme, melainkan pengakuan bahwa Zat Yang Maha-kekal hanyalah Allah SWT.

Acap kali, olok-olok diberikan oleh mereka yang menolak percaya akan kedatangan hari kiamat. Pada masa Nabi Muhammad SAW pun, banyak kaum musyrik yang mengajukan pertanyaan, kapankah kiamat terjadi.

Baca Juga

Rasulullah SAW diajari Allah SWT untuk memberikan jawaban yang sangat bijaksana. Hal ini dijelaskan dalam Alquran surah al-A'raf ayat ke-187. Artinya, "Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, 'Kapan terjadi?'

Katakanlah, 'Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.'

Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), 'Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.'"

Ayat tersebut turun di Makkah berkaitan dengan perangai orang-orang musyrikin Quraisy yang menanyakan waktu terjadinya hari kiamat. Inilah pula yang membedakan penduduk kafir Makkah dan Yastrib (Madinah).

Di Makkah, tidak ada kaum ahli kitab--semisal kalangan Yahudi--yang memberitahukan dan mengajarkan penduduk setempat tentang nubuat kerasulan, hari kebangkitan, serta surga dan neraka.

Adapun di Madinah, orang-orang Arab setempat sudah biasa bergaul dengan bangsa Yahudi. Mereka memiliki pengertian tentang kenabian dan hari kiamat.

Jadi, ketika orang-orang Quraisy menanyakan tentang hari kiamat itu didorong anggapan mereka bahwa kiamat tidak mungkin terjadi. Mereka ingin menuding bahwa Rasulullah SAW hanyalah penyebar berita bohong. Allah menggambarkan pikiran mereka yang picik dengan firman-Nya.

يَسۡتَعۡجِلُ بِهَا الَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ بِهَا‌ ۚ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مُشۡفِقُوۡنَ مِنۡهَا ۙ وَيَعۡلَمُوۡنَ اَنَّهَا الۡحَقُّ ‌ ؕ اَلَاۤ اِنَّ الَّذِيۡنَ يُمَارُوۡنَ فِى السَّاعَةِ لَفِىۡ ضَلٰلٍۢ بَعِيۡدٍ

"Orang-orang yang tidak percaya adanya hari Kiamat meminta agar hari itu segera terjadi, dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa Kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya Kiamat itu benar-benar telah tersesat jauh" (QS asy-Syura: 18).

Ketika orang Islam bertanya pada Nabi SAW ....

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement