REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Pendudukan Israel (IDF) mengumumkan kematian salah satu tentaranya dan melukai seorang tentara lainnya setelah perlawanan Palestina menargetkan sebuah kendaraan pengangkut personel bersenjata (APC) yang dikutip Al-Mayadeen, Selasa (2/7/2024).
Kendaraan militer Israel diledakkan saat penyerbuan tentara pendudukan ke kamp Nur Syam di Tulkarm, Tepi Barat. Akibat jebakan yang menggunakan ranjau darat berupa alat peledak (IED) tersebut, seorang sersan cadangan telah terbunuh. Sementara itu, seorang perwira dari unit komando Duvdevan terluka parah, menurut media Israel, yang mempublikasikan informasi tersebut di bawah klausul "diizinkan untuk mempublikasikan".
Laporan tersebut mencatat bahwa IED yang digunakan adalah buatan dalam negeri. Ranjau tersebut dibuat dengan puluhan kilogram bahan peledak. IED ditanam di ujung jalan yang dilalui oleh kendaraan pengangkut personel Israel. Ketika tentara penjajah sedang dalam perjalanan, bom tersebut meledak dan menyebabkan kerusakan parah.
Secara lebih rinci, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengungkapkan, sebuah tim pasukan Israel dikirim untuk memeriksa jalan dan menjinakkan bom yang mungkin ditanam di sepanjang jalan dalam penyerbuan mereka ke kamp Nur Syam. Sebuah IED meledak di APC Namer, yang menyebabkan jatuhnya korban. Insiden serupa menyebabkan kematian seorang tentara pendudukan lainnya di Jenin pekan lalu.
Pada Senin, serangan pesawat tak berawak Israel menargetkan pintu masuk kamp pengungsi Tulkarm di Tepi Barat. Serangan tersebut menewaskan seorang anak dan seorang wanita, serta melukai empat orang lainnya, koresponden Al Mayadeen melaporkan.
Serangan itu terjadi ketika pasukan Israel menarik diri dari kamp Nur Shams setelah serangan yang berlangsung lebih dari tujuh jam, di mana mereka melepaskan tembakan secara acak, koresponden tersebut melaporkan.