Selasa 02 Jul 2024 13:25 WIB

Hendak Serbu Kamp Palestina di Tepi Barat, Tentara Israel Tewas Terkena Ranjau

Kendaraan militer Israel diledakkan saat menyerbu kamp Nur Syam

Tentara Israel membawa rekannya yang terluka di Jalur Gaza.
Foto: IDF
Tentara Israel membawa rekannya yang terluka di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Pendudukan Israel (IDF) mengumumkan kematian salah satu tentaranya dan melukai seorang tentara lainnya setelah perlawanan Palestina menargetkan sebuah kendaraan pengangkut personel bersenjata (APC) yang dikutip Al-Mayadeen, Selasa (2/7/2024).

Kendaraan militer Israel diledakkan saat penyerbuan tentara pendudukan ke kamp Nur Syam di Tulkarm, Tepi Barat. Akibat jebakan yang menggunakan ranjau darat berupa alat peledak (IED) tersebut, seorang sersan cadangan telah terbunuh. Sementara itu, seorang perwira dari unit komando Duvdevan terluka parah, menurut media Israel, yang mempublikasikan informasi tersebut di bawah klausul "diizinkan untuk mempublikasikan".

Baca Juga

Laporan tersebut mencatat bahwa IED yang digunakan adalah buatan dalam negeri. Ranjau tersebut dibuat dengan puluhan kilogram bahan peledak. IED ditanam di ujung jalan yang dilalui oleh kendaraan pengangkut personel Israel. Ketika tentara penjajah sedang dalam perjalanan, bom tersebut meledak dan menyebabkan kerusakan parah.

photo

Secara lebih rinci, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengungkapkan, sebuah tim pasukan Israel dikirim untuk memeriksa jalan dan menjinakkan bom yang mungkin ditanam di sepanjang jalan dalam penyerbuan mereka ke kamp Nur Syam. Sebuah IED meledak di APC Namer, yang menyebabkan jatuhnya korban. Insiden serupa menyebabkan kematian seorang tentara pendudukan lainnya di Jenin pekan lalu.

Pada Senin, serangan pesawat tak berawak Israel menargetkan pintu masuk kamp pengungsi Tulkarm di Tepi Barat. Serangan tersebut menewaskan seorang anak dan seorang wanita, serta melukai empat orang lainnya, koresponden Al Mayadeen melaporkan.

Serangan itu terjadi ketika pasukan Israel menarik diri dari kamp Nur Shams setelah serangan yang berlangsung lebih dari tujuh jam, di mana mereka melepaskan tembakan secara acak, koresponden tersebut melaporkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement