Para pengunsi Palestina berjalan melarikan diri meninggalkan kota Khan Younis, di Jalur Gaza pada Senin (1/7/2024). Tentara Israel memerintahkan evakuasi massal kepada warga Palestina di Khan Younis. Diduga militer Israel akan melancarkan serangan darat baru di kota terbesar kedua di Jalur Gaza tersebut. (FOTO : AP Photo/Jehad Alshrafi)
Para pengunsi Palestina berjalan melarikan diri meninggalkan kota Khan Younis, di Jalur Gaza pada Senin (1/7/2024). Tentara Israel memerintahkan evakuasi massal kepada warga Palestina di Khan Younis. Diduga militer Israel akan melancarkan serangan darat baru di kota terbesar kedua di Jalur Gaza tersebut. (FOTO : AP Photo/Saher Alghorra)
Para pengunsi Palestina berjalan melarikan diri meninggalkan kota Khan Younis, di Jalur Gaza pada Senin (1/7/2024). Tentara Israel memerintahkan evakuasi massal kepada warga Palestina di Khan Younis. Diduga militer Israel akan melancarkan serangan darat baru di kota terbesar kedua di Jalur Gaza tersebut. (FOTO : AP Photo/Jehad Alshrafi)
Para pengunsi Palestina berjalan melarikan diri meninggalkan kota Khan Younis, di Jalur Gaza pada Senin (1/7/2024). Tentara Israel memerintahkan evakuasi massal kepada warga Palestina di Khan Younis. Diduga militer Israel akan melancarkan serangan darat baru di kota terbesar kedua di Jalur Gaza tersebut. (FOTO : AP Photo/Jehad Alshrafi)
Para pengunsi Palestina berjalan melarikan diri meninggalkan kota Khan Younis, di Jalur Gaza pada Senin (1/7/2024). Tentara Israel memerintahkan evakuasi massal kepada warga Palestina di Khan Younis. Diduga militer Israel akan melancarkan serangan darat baru di kota terbesar kedua di Jalur Gaza tersebut. (FOTO : AP Photo/Jehad Alshrafi)
Para pengunsi Palestina berjalan melarikan diri meninggalkan kota Khan Younis, di Jalur Gaza pada Senin (1/7/2024). Tentara Israel memerintahkan evakuasi massal kepada warga Palestina di Khan Younis. Diduga militer Israel akan melancarkan serangan darat baru di kota terbesar kedua di Jalur Gaza tersebut. (FOTO : AP Photo/Saher Alghorra)
Para pengunsi Palestina berjalan melarikan diri meninggalkan kota Khan Younis, di Jalur Gaza pada Senin (1/7/2024). Tentara Israel memerintahkan evakuasi massal kepada warga Palestina di Khan Younis. Diduga militer Israel akan melancarkan serangan darat baru di kota terbesar kedua di Jalur Gaza tersebut. (FOTO : AP Photo/Saher Alghorra)
Para pengunsi Palestina berjalan melarikan diri meninggalkan kota Khan Younis, di Jalur Gaza pada Senin (1/7/2024). Tentara Israel memerintahkan evakuasi massal kepada warga Palestina di Khan Younis. Diduga militer Israel akan melancarkan serangan darat baru di kota terbesar kedua di Jalur Gaza tersebut. (FOTO : AP Photo/Saher Alghorra)
Para pengunsi Palestina berjalan melarikan diri meninggalkan kota Khan Younis, di Jalur Gaza pada Senin (1/7/2024). Tentara Israel memerintahkan evakuasi massal kepada warga Palestina di Khan Younis. Diduga militer Israel akan melancarkan serangan darat baru di kota terbesar kedua di Jalur Gaza tersebut. (FOTO : AP Photo/Saher Alghorra)
Para pengunsi Palestina berjalan melarikan diri meninggalkan kota Khan Younis, di Jalur Gaza pada Senin (1/7/2024). Tentara Israel memerintahkan evakuasi massal kepada warga Palestina di Khan Younis. Diduga militer Israel akan melancarkan serangan darat baru di kota terbesar kedua di Jalur Gaza tersebut. (FOTO : AP Photo/Jehad Alshrafi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Para pengunsi Palestina berjalan melarikan diri meninggalkan kota Khan Younis, Jalur Gaza, Selasa (2/7/2024).
Tentara Israel memerintahkan evakuasi massal kepada warga Palestina di Khan Younis. Hal ini Diduga militer Israel akan melancarkan serangan darat baru di kota terbesar kedua di Jalur Gaza tersebut.
Perintah tersebut menyatakan bahwa Khan Younis akan menjadi sasaran terbaru serangan Israel menyusul upaya Hamas untuk kembali bangkit.
Sebagian besar wilayah Khan Younis hancur dalam serangan panjang awal tahun ini, namun sejumlah besar warga Palestina telah pindah kembali ke Khan Younis untuk menghindari serangan Israel lainnya di Rafah.
sumber : AP Photo
Advertisement
Ikuti Whatsapp Channel Republika
