Selasa 02 Jul 2024 21:39 WIB

Jelang Tahun Ajaran Baru, Omzet Pegadaian Cabang Bandung Meningkat

Peningkatan omzet karena tingginya kebutuhan masyarakat jelang tahun ajaran baru

Suasana di Kantor Pegadaian Kota Bandung
Foto: foto : Mahmud Muhyidin
Suasana di Kantor Pegadaian Kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Menjelang tahun ajaran baru, omzet Pegadaian Cabang Bandung mengalami kenaikan luar biasa. Di Semester I/2024 saja, tercatat sudah mencapai 10 persen dari target kinerja yang ditetapkan di tahun ini. Menurut Kepala Kantor Wilayah Pegadaian X Jawa Barat Maryono, secara year-to-date hingga 30 juni 2024, atau Semester I/2024 kinerja perseroan sudah mencapai posisi Rp 5,45 triliun.

“Untuk Juni ini saja sudah Rp77 miliar, biasanya rata-rata itu kita mendapatkan omzet itu Rp60 miliar/bulan, ini sudah Rp77 berarti ada peningkatan yang luar biasa,” ujar Maryono saat pelaksanaan Khitanan Massal, di Kantor Pegadaian Bandung, Selasa (2/7/2024).

Baca Juga

Menurutnya, peningkatan tersebut disebabkan oleh tingginya kebutuhan masyarakat jelang tahun ajaran baru. “Dan berdasarkan interview yang kami lakukan terhadap beberapa nasabah adalah peningkatan kebutuhan meningkat menjelang tahun ajaran baru,” katanya.

Dari capaian kinerja Pegadaian Kanwil X Jawa Barat, kata dia 80 persen di antaranya disumbang oleh gadai perhiasan. Sementara sisanya disumbang oleh penyaluran dana atau sektor mikro.

Selain itu, Pegadaian Kanwil X Jawa Barat juga mencatatkan nasabah Tabung Emas hingga Semester I/2024 sudah melampaui target 2024, yakni mencapai 120 persen atau mencapai 20.000 nasabah dari target 2024 18.000-an nasabah.

“Peningkatannya luar biasa karena tabung mas dari awal tahun sudah diinformasikan, nabung mas ini masa depan. Pegadaian itu kami ada target untuk nasabah yang tercapai 0,5 gram itu kami sudah tercapai 120 persen dari target dari target 2024,” paparnya.

Bahkan, kata dia, isu emas palsu Antam justru berdampak positif terhadap pertumbuhan transaksi emas di pegadaian. “Gak berpengaruh, justru berdampak positif ya, masyarakat malah menjadi ruang sosialisasi bagi pegadaian terkait produk kita,” katanya.

Ia menduga peningkatan transaksi emas di Pegadaian lantaran meningkatnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat setelah melalui Pandemi Covid-19 dimana harga emas justru melambung tinggi. Sebenarnya, tingkat kesadaran cukup lumayan. "Karena, kalau tingkat literasi dari kita sendiri kita merasa belum maksimal karena masyarakat tuh sadar saat krisis kita butuh emas, akhirnya mereka mencari, makanya ini pekerjaan rumah buat kami untuk terus melakukan literasi. Dengan menggandeng kampus atau lembaga lainnya,” paparnya.

Sementara itu, dalam kegiatan khitanan massal tersebut melibatkan 123 anak di Jawa Barat dari pelbagai latar belakang. Selain itu, khitanan massal juga dilaksanakan di 12 kantor wilayah Pegadaian seluruh Indonesia.

“Setiap anak yang mengikuti khitanan massal ini menerima seperangkat alat sekolah. Selain itu, ada juga santunan uang yang diberikan sebagai bentuk apresiasi,” kata Maryono.

Dalam pelaksanaan khitanan massal, Pegadaian bekerja sama tenaga medis klinik medikal Pegadaian melibatkan sekitar 25 tenaga medis, termasuk 10 orang dokter. Seluruh biaya kegiatan ini ditanggung oleh Pegadaian, dengan total anggaran sekitar Rp300 juta. Dana tersebut dialokasikan dari dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan. Program sunatan massal ini telah masuk tahun ketiga.

Lebih lanjut Maryono mengatakan, digelarnya bakti sosial ini menunjukkan komitmen Pegadaian untuk terus menggelar kegiatan sosial yang memberi dampak secara langsung bagi masyarakat. Apalagi, kegiatan ini bertepatan dengan musim libur sekolah. Di mana banyak anak SD biasanya memanfaatkan momen tersebut untuk melakukan sunat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement