Rabu 03 Jul 2024 05:47 WIB

Wacana Duet Anies-Andika, PKB: Baru Tingkat Informal 

PKB menyarankan ke PKS sabar dulu dan bisa duduk bersama.

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan sambutan saat menghadiri acara Silaturahmi Idul Adha bersama sejumlah elemen warga di Jakarta, Rabu (19/6/2024). Pada kesempatannya, Anies menerima aspirasi dari warga yang tergabung dalam kelompok Masyarakat Peduli Jakarta agar maju dalam ajang pemeilihan Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 yang digelar pada November mendatang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan sambutan saat menghadiri acara Silaturahmi Idul Adha bersama sejumlah elemen warga di Jakarta, Rabu (19/6/2024). Pada kesempatannya, Anies menerima aspirasi dari warga yang tergabung dalam kelompok Masyarakat Peduli Jakarta agar maju dalam ajang pemeilihan Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 yang digelar pada November mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Andika Perkasa ramai diwacanakan akan mendampingi Anies Baswedan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Namun, belum ada kepastian terkait wacana itu, mengingat Anies telah disandingkan dengan Sohibul Iman oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, duet Anies-Andika masih merupakan pembicaraan informal. Wacana mengenai duet itu masih belum dibahas dalam pertemuan resmi antara pihak terkait. 

Baca Juga

"Baru komunkasi yang dibangun secara informal," kata dia di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (2/6/2024).

Jazilul mengatakan, PDIP memang tertarik untuk mengusung Anies sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta. Namun, PDIP ingin kadernya dapat mendampingi sebagai calon wakil gubernur (cawagub) apabila nantinya mereka mengusung Anies. 

"Semuanya kan, semua partai saya yakin punya kader yang mau dimajukan, tetapi kader belum tentu punya elektoral. Saya pun mau maju DKI, tapi elektoral saya kan tidak memungkinkan," kata dia.

Di sisi lain, ia juga meminta PKS untuk bisa duduk bersama dengan partai koalisi untuk menentukan pendamping Anies dalam Pilgub DKI Jakarta. Pasalnya, langkah yang dilakukan PKS dengan menjadikan kadernya sebagai cawagub seolah menutup pintu koalisi bagi partai lainnya.

"Kepada teman-teman PKS bersabar dulu, untuk kemudian duduk bareng bersama partai lain. Supaya enggak ngunci dua partai aja," kata dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement