Rabu 03 Jul 2024 08:37 WIB

Dubes Vasyl Optimistis Prabowo Bakal Memainkan Peran Global

Prabowo menyampaikan setidaknya empat usulan demi mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin ditemui di Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan pada Selasa (18/7/2023).
Foto: Antara/Yashinta Difa
Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin ditemui di Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan pada Selasa (18/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin optimistis terhadap kepemimpinan Presiden Terpilih Prabowo Subianto serta perannya di kancah global. Dia pun menyoroti upaya Prabowo memainkan peran dalam penyelesaian konflik Rusia-Ukraina melalui usulan yang disampaikannya dalam Dialog Shangri-La di Singapura pada awal Juni 2023.

"Prabowo adalah politisi yang sarat pengalaman dan amat bijak, sehingga dapat memutuskan langkah yang menurutnya terbaik," kata Vasyl dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Baca: Prabowo Raih Bintang Bhayangkara Utama Atas Jasanya kepada Negara

"Apalagi, harapan kami terkait isu global sangat sederhana, yaitu tercapainya perdamaian, keadilan, serta pembangunan dan kemakmuran bersama," ujar Vasyl menambahan.

Meski usulan Prabowo mendapat respons beragam dalam Dialog Shangri-La di Singapura pada 2023, Vasyl menganggap idei itu sebagai terobosan yang menjadi pemantik diskusi di tingkat global mengenai langkah terbaik menyelesaikan konflik di Ukraina. Dia pun mengapresiasi upaya Prabowo.

Baca: KSAU Kunjungi Baykar Technology, Saksikan Demo Drone Akinci

Vasyl mengaku menyampaikan terima kasih secara langsung kepada menteri pertahanan RI tersebut usai berlangsungnya dialog itu. "Kami tidak menilai baik buruknya proposal tersebut hanya berdasarkan pidato lima menit dari Prabowo, namun apa yang dia sampaikan adalah usulan yang harus didiskusikan," kata Vasyl.

Dalam Dialog Shangri-La tahun lalu, Prabowo menyampaikan setidaknya empat usulan demi mengakhiri konflik Rusia-Ukraina, yakni gencatan senjata di titik-titik konflik dan penarikan mundur pasukan kedua pihak sejauh 15 kilometer untuk menciptakan zona demiliterisasi.

Prabowo juga mengusulkan pengutusan pasukan pemantau perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan penyelenggaraan referendum oleh PBB di wilayah-wilayah yang oleh Prabowo disebut sebagai "daerah sengketa”. Meski mengapresiasi perhatian Prabowo terhadap upaya mengakhiri perang, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko menegaskan bahwa pihaknya menolak usulan tersebut.

Baca: Pangkoarmada I: RI Harus Siaga Jaga Laut China Selatan Stabil

Selain itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan pada Rabu (7/6/2023), usulan yang disampaikan didasari oleh niat baik untuk menyelesaikan konflik. "Apa yang disampaikan Menteri Pertahanan di dalam forum official yang kemudian mendapatkan tanggapan, baik dari Ukraina maupun Rusia, tentunya harus dilihat dalam perspektif yang positif. Saya yakin bahwa Pak Prabowo menyampaikan itu pasti dengan niat baik."

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement