Rabu 03 Jul 2024 12:32 WIB

Kemensos Pasang Lampu Tenaga Surya untuk Warga Miskin di Pedesaan

Bantuan lampu EBT diharapkan bisa membantu aktivitas ekonomi warga.

Petani membersihkan permukaan panel surya (solar cell) di area lahan tumpang sari miliknya di Kelurahan Karanganyar, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (12/11/2020).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petani membersihkan permukaan panel surya (solar cell) di area lahan tumpang sari miliknya di Kelurahan Karanganyar, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (12/11/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, POLEWALI MANDAR - Kementerian Sosial (Kemensos) mendukung upaya transisi ke pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) yang diharapkan bisa mewujudkan kemandirian sosial dan ekonomi bagi warga miskin di pedesaan. Bantuan lampu penerangan panel surya untuk warga Desa Batetangnga, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menjadi salah satu bentuk dukungan dari Kemensos dalam transisi EBT tersebut.

"Pada kesempatan ini total ada 10 unit lampu bertenaga surya yang Kemensos berikan. Satu khusus di pasang untuk penerangan rumah calon PKH, sembilan lainnya digunakan bagi manfaat desa," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat ditemui di Desa Batetangnga, Selasa (3/7/2024).

Risma yang merupakan alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini berharap dengan adanya lampu EBT tersebut bisa membantu aktivitas warga Desa Batetangnga yang mayoritas berprofesi sebagai petani kakao itu.

Panel surya diproyeksikan menjadi penyumbang utama untuk mencapai target pemerintah atas bauran energi nasional mencapai 23 persen dari EBT pada tahun 2025 dan 30 persen pada tahun 2030.

"Jadi semua langsung dipasang sesuai kebutuhan warga desa," ujarnya.

Kepala Desa Batetangnga, Sumailah Damang mengatakan total warga desa setempat sebanyak 6.372 kepala keluarga. Meski mayoritas berprofesi sebagai petani coklat, kopi, dan durian, tapi 30 persen di antaranya tergolong miskin sehingga butuh dukungan untuk mencapai kemandirian sosial ekonomi.

Dengan demikian, ia menilai, bantuan seperti itu sudah sangat dibutuhkan untuk menerangi jalan perkampungan. Khususnya akses jalan dari kebun yang gelap minim penerangan listrik sehingga menyulitkan mereka beraktivitas.

"Terima kasih sudah beri perhatian lebih kepada warga kami yang jauh di perbukitan ini semoga mendorong kemajuan bagi desa kami," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement