Rabu 03 Jul 2024 12:35 WIB

Mer-C: Impor Israel ke Indonesia Lukai Konstitusi dan Kemanusiaan

Menteri Perdagangan diminta proaktif menyelesaikan masalah tersebut.

Red: A.Syalaby Ichsan
Menko Polhukam Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto  menerima audiensi Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad.
Foto: Dok Kemenko Polhukam
Menko Polhukam Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto menerima audiensi Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Sarbini Abdul Murad menanggapi berita terkait Indonesia yang masih melakukan impor dari Israel pada Januari-April 2024. Sebagaimana diketahui, impor tersebut senilai puluhan juta Dolar AS dan meningkat jumlahnya pada awal tahun 2024.

"Saya kaget temuan itu dan saya minta kepada DPR RI untuk memanggil institusi tersebut, karena ini benar-benar melukai konstitusi dan kemanusiaan," kata Sarbini kepada Republika, Rabu (3/7/2024).

Baca Juga

Sarbini menegaskan, impor dari Israel tidak bisa dibiarkan. Menteri Perdagangan RI juga mesti pro aktif dalam hal ini. Sarbini mengajak semuanya untuk membayangkan betapa buasnya Israel kepada bangsa Palestina. Sudah semestinya para pengusaha empati dan ikut boikot produk yang terafiliasi dengan Israel sebagaimana telah diserukan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Langkah sinergis ini penting dalam menekan dan menghentikan genosida Israel terhadap warga Palestina," ujar Sarbini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), yang ditelusuri Republika, urutan pertama produk impor Israel ke Indonesia pada periode Januari-April 2024 adalah alat permesinan dan mekanik (HS 84). Nilai impornya mencapai 24,52 juta Dolar AS. Angka ini melonjak drastis dari periode yang sama tahun lalu, yaitu 1,87 juta Dolar AS.

photo
Data impor senjata, amunisi, dan bagiannya yang dicatat BPS pada periode Januari-April 2023 dan 2024. - (BPS)

Tiga produk lain yang diimpor dari Israel dengan nilai terbesar adalah mesin dan peralatan elektronik (HS 85) senilai 1,24 juta Dolar AS (naik dari 942 ribu Dolar AS pada periode yang sama tahun lalu). Perkakas dari logam tak mulia (HS 82) senilai 1,22 juta Dolar AS (turun dari 1,78 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu). Terakhir amunisi, senjata dan yang terkait dengannya (HS 93) senilai 8.047 dolar AS.

BPS mencatatkan ada lonjakan tajam impor dari negara Zionis Israel pada tahun ini. Jika periode Januari-April tahun 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terlihat ada peningkatan hampir 340 persen.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement