Rabu 03 Jul 2024 13:44 WIB

Harga Gabah Kering Giling Melambung di Tingkat Petani Capai Rp 8.200, Stok Indramayu Aman

Tingginya harga gabah itu tak mempengaruhi stok pangan yang dimiliki Bulog Indramayu

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Petani merontokkan padi di lahan persawahan
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petani merontokkan padi di lahan persawahan

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU---Harga gabah di tingkat petani di Kabupaten Indramayu saat ini semakin tinggi. Meski demikian, Bulog Indramayu sudah berhasil memenuhi gudang-gudang berasnya untuk mengamankan stok pangan.

Saat ini, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di kisaran Rp 6.500 – Rp 7.000 per kilogram. Harga itu lebih tinggi dibandingkan saat puncak panen raya yang mencapai Rp 6.200 – Rp 6.500 per kilogram.

Baca Juga

Kondisi serupa juga terjadi pada gabah kering giling (GKG) yang kini mencapai Rp 8.000 – Rp 8.200 per kilogram di gudang petani. Harga itu naik dari sebelumnya yang mencapai Rp 7.500 per kilogram.

Pimpinan Perum Bulog Cabag Indramayu, Ilhamsyah menjelaskan, mahalnya harga gabah di Kabupaten Indramayu itu dipicu oleh banyaknya pembeli gabah dari luar daerah. Mereka berani membeli gabah petani dengan harga tinggi.

Para pembeli itu terutama datang dari daerah Jateng, mengingat sejumlah daerah di sana mengalami gagal panen. ‘’Banyak pembeli dari daerah lain menyerbu Indramayu saat panen sehingga harga gabah menjadi mahal,’’ ujar Ilhamsyah, Rabu (3/7/2024).

Meski demikian, kata Ilhamsyah, tingginya harga gabah itu tidak mempengaruhi stok pangan yang dimiliki Bulog Indramayu. Saat ini, stok beras yang tersimpan di delapan gudang Bulog Indramayu sekitar 40 ribu ton setara beras.

 

Jumlah itu jauh melebihi target pengadaan yang telah ditetapkan pada tahun ini sebesar 19 ribu ton setara beras. ‘’Sudah mencapai 176 persen dari target,’’ kata Ilhamsyah.

Ilhamsyah mengungkapkan, stok beras yang ada itu untuk persediaan rencana penyaluran beras bantuan pangan. Selebihnya, akan disebar ke wilayah lain di Indonesia. Seperti diketahui, pemerintah rencananya akan kembali menyalurkan beras bantuan pangan sepuluh kilogram. Penyalurannya rencananya akan dilakukan tiga bulan pada Agustus, Oktober dan Desember.

Selama ini, kebutuhan beras untuk penyaluran bantuan pangan di Kabupaten Indramayu hanya 2.600 ton per bulan. Dengan demikian, stok yang dimiliki Bulog Indramayu saat ini akan melebihi dari kebutuhan. ‘’Nanti selebihnya untuk move ke daerah lain,’’ kata Ilhamsyah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement