Rabu 03 Jul 2024 15:31 WIB

Kenali 10 Calon Penghuni Neraka Ini

Mereka merupakan penghuni neraka yang selalu diazab.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi Neraka
Foto: Pixabay
Ilustrasi Neraka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon-calon penghuni neraka sangat bervariasi dan banyak, sesuai dengan kadar dan tingkat dosa dari pelakunya di dunia ini.

Dikutip dari buku Tafsir Ilmi: Kiamat Dalam Perspektif Alquran dan Sains, dijelaskan secara umum ada 10 calon penghuni neraka.

Baca Juga

1. Kafirun (orang-orang yang kafir)

Kafirun-kafirin atau kaffar adalah orang yang menolak kebenaran dari Allah SWT atau orang yang mengingkari dan tidak memercayai dengan sadar semua atau sebagian yang dibawa Nabi Muhammad SAW dalam wujud ajaran-ajaran yang datangnya dari Allah SWT.

Kata kufur (kekafiran, orang yang melakukannya disebut kafir), diartikan dengan “kekafiran” yang sangat besar, yaitu suatu perbuatan yang berdasarkan hukum di dunia akan mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, dan menurut hukum akhirat akan memastikan baginya masuk ke dalam neraka yang kekal.

Tapi adakalanya, kata kufur itu bermakna kekafiran kecil, yaitu perbuatan dosa, yang oleh karena itu kepada pela- kunya dikenakan ancaman azab, bukan kekekalan di neraka, dan pelakunya belum dianggap keluar dari agama Islam. Hanya saja kekafiran itu sekalipun kecil lambat laun akan merusak agama, karena kemaksiatan selalu bersifat destruktif.

2. Musyrikun (orang-orang yang musyrik)

Musyrikun atau musyrikin adalah orang-orang yang menyekutukan Allah dengan selain-Nya, baik dalam keyakinan, ucapan ataupun perbuatannya.

Ciri-ciri orang musyrik di antaranya, menganggap ada Tuhan selain Allah, menyembah selain Allah, mengatakan dan berkeyakinan bahwa Allah itu beranak dan diperanakkan atau Allah mempunyai isteri, menjadikan selain dari pada Allah sebagai tujuan terakhir (pengabdian) hidupnya.

Mengimani (memercayai) dukun, ahli nujum, peramal nasib, astrologer, dan sebagainya. Percaya dengan tangkal-tangkal, haikal dan azimat, dan sebagainya. Mengkultus individukan seseorang.

3. Munafiqun (orang-orang munafik)

Munafiqun atau munafiqin, artinya orang-orang munafik, yaitu orang yang dalam dirinya tidak ada keserasian antara lahir dan batin. Orang yang mempunyai sifat yang tidak selaras antara karya dan karsanya. Apa yang telah diperbuatnya bukan merupakan manifestasi dari suara hatinya.

Ditinjau dari segi apakah ciri-ciri kemunafikan itu, seluruhnya terdapat pada seseorang atau hanya sebagiannya saja, maka orang munafik itu dibedakan antara munafiq khalis (munafiq sejati) dengan munafiq gairu khalis (munafik tidak sejati). Dikatakan sebagai munafik sejati, karena seluruh ciri-ciri kemunafikan ada padanya. Dikatakan sebagai munafik tidak sejati, apabila hanya sebagian saja ciri-ciri yang ada padanya.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tiga perkara, tanda-tanda orang munfik, yaitu apabila dipercaya berkhianat, apabila berkata berdusta, apabila mengadakan perjanjian tidak menepati. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

4. Murtaddun (orang-orang yang keluar dari agama Islam)

Murtaddun-murtaddin atau murtad ialah nama yang diberikan kepada orang Islam yang berakal dan dewasa kembali (keluar) pada kekafiran dengan kehendaknya sendiri, tanpa ada paksaan dari orang lain, baik laki-laki maupun perempuan.

Keluarnya orang tersebut dari agama Islam menuju kekufuran berarti mengingkari semua ajaran Islam, baik dalam keyakinan, ucapan, maupun perbuatan.

Orang Islam, tidak bisa dianggap keluar dari agamanya (murtad), kalau ia dipaksa untuk menjadi kufur, padahal di dalam hatinya masih terdapat keimanan, kecuali bila ia dengan lapang dada menjadi kufur, sehingga ia melakukan perbuatan kufur.

5. Dallun (orang-orang yang sesat)

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنٰهُ بِهَا وَلٰكِنَّهٗٓ اَخْلَدَ اِلَى الْاَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوٰىهُۚ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ الْكَلْبِۚ اِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ اَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْۗ ذٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَاۚ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ
Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.

(QS. Al-A'raf ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement