Kamis 04 Jul 2024 08:35 WIB

Jabar Targetkan Produksi GKG 11 Juta Ton

Kementerian Pertanian memberikan 7.000 alat pompa untuk Jabar

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Buruh panen padi memanen padi di Blok Ki Buyut Depong, Desa Terusan, Kecamatan Sidang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jabar,  Sabtu (28/3). Untuk tiap satu karung gabah kering hasil panen dengan berat 55 kg, para buruh panen padi ini menerima upah sebesar Rp. 264 ribu.
Foto: Agus Yulianto/Republika
Buruh panen padi memanen padi di Blok Ki Buyut Depong, Desa Terusan, Kecamatan Sidang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jabar,  Sabtu (28/3). Untuk tiap satu karung gabah kering hasil panen dengan berat 55 kg, para buruh panen padi ini menerima upah sebesar Rp. 264 ribu.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU ---- Produksi gabah kering giling (GKG) dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat (Jabar) ditargetkan meningkat pada tahun ini. Peningkatan itu berkaitan dengan program perluasan areal tanam melalui pompanisasi.

‘’Kami, Pemdaprov Jabar bersama Pemda Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat, memiliki komitmen untuk produksi pertanian, paling tidak untuk produksi gabah yang sembilan juta ton GKG akan ditingkatkan menjadi 11 juta ton GKG,’’ ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Herman Suryatman, saat melaksanakan monitoring dan evaluasi program Pompanisasi di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Rabu (3/7/2024).

Baca Juga

Seperti diketahui, pompanisasi merupakan program irigasi sawah dengan menggunakan sistem pipa yang terpasang dari sungai serta air tanah ke sawah-sawah. Fungsinya dirancang untuk memastikan ketersediaan air di musim kering.

Program itu sudah mulai diterapkan di Jabar. Kementerian Pertanian memberikan 7.000 alat pompa untuk daerah-daerah di Jabar. ‘’Program pompanisasi di Jawa Barat sudah mulai efektif berjalan. Ada kurang lebih 7.000 yang sudah di-drop Kementerian Pertanian,’’ kata Herman.

Herman mengatakan, dari sekitar 7 ribu alat pompa itu, kurang lebih 1.900 unit di antaranya yang sudah digunakan. Sedangkan sisanya, sedang diakselerasi untuk digunakan secepatnya. Dalam beberapa hari kedepan, Pemdaprov Jabar juga akan mengirimkan alat pompa agar seluruh area ter-cover pengairannya.

Herman pun mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian dan Presiden RI, yang telah memberikan dukungan nyata untuk Jabar, khususnya di Indramayu sebagai lumbung padi nasional. ‘’Terima kasih Pak Menteri Pertanian, terima kasih Bapak Presiden. Mudah-mudahan ini bisa meningkatkan indeks pertanaman dan memperluas areal tanam di Jabar sebagai lumbung padi nasional,’’ kata Herman.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Desa Wanasari, Taryono mengatakan, program pompanisasi di Kabupaten Indramayu sangat membantu dalam mempercepat masa tanam. Selain itu, pompanisasi juga bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP).

‘’Dengan adanya bantuan pompanisasi itu bisa mempercepat musim tanam. Sebelumnya lambat, sekarang lebih cepat. Semula dalam satu tahun dua kali (tanam), sekarang, Insya Allah, tiga kali bisa,’’ kata Taryono.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement