Kamis 04 Jul 2024 16:02 WIB

Jadi Mualaf Setelah Tiga Pertanyaan Pemuka Yahudi ke Rasulullah Terjawab

Sahabat yang jadi mualaf ini memperjuangkan dakwah Islam.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Seorang Muslim sedang berdoa (ilustrasi).
Foto: Dok. Freepik
Seorang Muslim sedang berdoa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abdullah bin Salam bin Harits biasa dipanggil Abu Yusuf adalah pemuka agama Yahudi yang memeluk Islam. Sebelum masuk Islam, Abdullah bin Salam bernama Hushain. Kemudian setelah masuk Islam, Rasulullah SAW menamainya Abdullah.

Abdullah bin Salam berasal dari keturunan Yusuf bin Yakub bin Ishak bin Ibrahim. Kaumnya adalah sekutu Bani 'Auf bin Khazraj di Madinah. Abdullah bin Salam adalah salah satu pemimpin dan ulama besar Yahudi di Madinah. Dia masuk Islam saat Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah.

Baca Juga

Abdullah bin Salam bercerita, "Pada saat Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, orang-orang lari mengerumuni beliau. Aku termasuk salah satu di antaranya. Pertama kali aku menatap wajah beliau, aku berkesimpulan bahwa wajah beliau bukanlah wajah seorang pembohong."

"Saat itu, aku mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda: Wahai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam, sambunglah tali silaturrahim, beri makanlah orang lain, dan sholatlah di malam hari di saat orang-orang sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan damai."

Ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, Abdullah bin Salam mengatakan kepada beliau, "Ya Rasulullah, aku ingin bertanya kepadamu tentang tiga perkara yang jawabannya tidak diketahui kecuali oleh seorang Nabi."

Nabi Muhammad SAW mempersilahkan Abdullah bin Salam untuk bertanya.

Abdullah bin Salam bertanya, “Apa tanda pertama terjadinya kiamat? Apa makanan yang pertama kali dimakan oleh penghuni surga? Dari mana (asal mula) seorang anak menyerupai atau mirip dengan ayah dan ibunya?”

Nabi Muhammad SAW menjawab, "Tanda pertama terjadinya kiamat adalah terbitnya matahari dari ufuk barat, padahal biasanya ia terbit dari timur. Adapun makanan yang pertama kali dimakan oleh penghuni surga adalah hati ikan paus. Sedang anak yang mirip dengan ayah dan ibunya adalah, jika sperma laki-laki lebih dulu keluar dari wanita, maka anaknya cenderung mirip ayahnya, dan jika sebaliknya, maka anaknya cenderung mirip ibunya.”

Mendengar jawaban Rasulullah SAW tersebut, bdullah bin Salam langsung berkata, "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan kamu adalah utusan Allah.”

Abdullah bin Salam: Yahudi Kaum Pembohong

Selanjutnya Abdullah bin Salam berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya orang-orang Yahudi itu adalah kaum yang suka berbohong. Apabila mereka mengetahui aku memeluk Islam, maka mereka akan berbohong di hadapanmu. Utuslah seorang delegasi untuk menemui mereka dan tanyakanlah kepada mereka siapa sebenarnya Abdullah bin Salam.”

Rasulullah SAW pun mengutus seorang delegasi untuk menanyakan kepada kaum Yahudi tentang siapa sebenarnya Abdullah bin Salam.

Ketika ditanya, kaum Yahudi menjawab, "Dia (Abdullah bin Salam) adalah orang terbaik kami dan putra dari orang terbaik kami, dia adalah ulama kami dan putra dari ulama kami, dia adalah ahli agama kami dan putra dari seorang ahli agama kami."

Delegasi yang diutus Rasulullah SAW berkata, "Bagaimana menurut kalian jika sekiranya dia (Abdullah bin Salam) masuk Islam, apakah kalian juga akan masuk Islam?” Mereka (kaum Yahudi) menjawab, "Semoga Allah melindungi dia dari hal itu.”

Kemudian Abdullah bin Salam menemui mereka (kaum Yahudi) dan langsung mengucapkan kalimat syahadat di hadapan mereka. Setelah mengetahui bahwa Abdullah bin Salam telah masuk Islam, kaum Yahudi mulai berkata sebaliknya.

Kaum Yahudi berkata, "Dia (Abdullah bin Salam) adalah orang terburuk kami dan putra dari orang terburuk kami, dia adalah orang terbodoh kami dan putra dari orang terbodoh di antara kami.”

Kemudian Abdullah bin Salam mengatakan kepada kaum Yahudi, "Inilah hal yang selama ini aku cemaskan terjadi pada kalian."

Dilansir dari buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah yang ditulis Syaikh Muhammad Sa'id Mursi dan diterjemahkan Khoirul Amru Harahap Lc dan Achmad Faozan Lc serta diterbitkan ulang Pustaka Al-Kautsar, 2007.

Abdullah bin Salam pada wajahnya senantiasa tampak bukti-bukti dari kekhusyukannya dalam beribadah kepada Allah SWT. Dia pernah ikut bersama Umar bin Al-Khattab untuk membebaskan Bait Al-Maqdis dan wilayah Al-Jabiyah. Abdullah bin Salam meriwayatkan 25 hadits dari Nabi Muhammad SAW. Dia meninggal di Madinah tahun 43 Hijriyah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement