Kamis 04 Jul 2024 16:23 WIB

Ketahuan Rekam Wanita di Toilet Diam-Diam, Siswa SMA Busan Lompat dari Lantai 4 Sekolah

Pelaku selamat dari lompatan itu, namun menderita beberapa patah tulang.

Rep: Mgrol152/ Red: Qommarria Rostanti
Lompat dari gedung (ilustrasi). Pelaku perekaman diam-diam di toilet wanita salah satu sekolah Busan lompat dari lantai 4 sekolah.
Foto: Republika
Lompat dari gedung (ilustrasi). Pelaku perekaman diam-diam di toilet wanita salah satu sekolah Busan lompat dari lantai 4 sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perekaman ilegal dengan menggunakan ponsel telah menjadi masalah yang lazim di negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan. Untuk itu, perusahaan-perusahaan ponsel telah menerapkan fitur non-senyap ketika seseorang memulai perekaman.

Berkat hal ini, menjadi jauh lebih sulit bagi orang untuk merekam orang lain secara diam-diam, terutama ketika menyangkut pria yang mencoba merekam wanita dengan cara yang rentan atau seksual tanpa persetujuan mereka.

Baca Juga

Hal ini baru-baru ini terjadi pada seorang siswa sekolah menengah atas di Busan yang mencoba merekam video di dalam kamar mandi perempuan. Menurut Kantor Pendidikan Kota Metropolitan Busan, pelaku merupakan siswa kelas 12 SMA yang diidentifikasi sebagai "A", tertangkap basah sedang mencoba merekam video di dalam kamar mandi sekolah oleh para siswi yang sedang berada di dalamnya.

Ketika para siswi mendengar suara rekaman tersebut, mereka mengonfrontasi pelaku. Namun, alih-alih mengakui tindakannya yang melanggar hukum atau mencoba menyangkalnya, pelaku perekaman membuat keputusan impulsif untuk melompat dari lantai empat sekolah.

Dilansir laman Koreaboo pada Kamis (4/7/2024), pelaku selamat dari lompatan tersebut, meskipun dia menderita beberapa patah tulang dan saat ini dirawat di rumah sakit. Setelah dia dipulangkan, administrasi sekolah berencana untuk melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan tindakan disipliner seperti apa yang harus diambil terhadap pelaku perekaman ilegal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement